Liputan6.com, Balikpapan - Grab saat ini memiliki berbagai layanan, termasuk pengiriman makanan atau GrabFood. Layanan ini tak hanya dimanfaatkan oleh restoran-restoran besar, tapi juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
GrabFood saat ini tersedia di 187 kota di Indonesia, termasuk Balikpapan, Kalimantan Timur. Dua merchant populer GrabFood di kota ini adalah Warung Kamu Pasti Kepedesan (KPK) dan Rumah Makan XXL.
Baca Juga
Warung KPK dan Rumah Makan XXL memulai debut di layanan GrabFood pada 2017. Ini merupakan tahun awal kedatangan Grab di Balikpapan.
Advertisement
Warung KPK sendiri telah berdiri sejak 2012, dan langsung memutuskan menggunakan GrabFood begitu layanan tersebut hadir di Balikpapan.
Penggunaan platform Grab tersebut rupanya memberikan dampak positif terhadap bisnis warung makan ayam dan seafood dengan sambal pedas tersebut.
Pemilik Warung KPK, Brian Murpratomo, mengungkapkan saat ini rata-rata pemesanan makanan harian di tempatnya sebesar 50 persen berasal dari GrabFood. Penawaran promo dari Grab juga turut membantu peningkatan pemesanan selama ini.
"Persentase pemesanan naik lebih siginfikan daripada hanya mengandalkan media sosial saja. Hal ini terutama karena Grab memberikan penawaran promo-promo, dan kami juga lebih banyak kerjasama dengan Grab (dibandingkan GoFood)," jelas Bryan saat ditemui di Balikpapan, Rabu (28/8/2019) kemarin.
Alasannya menggunakan layanan Grab tidak hanya untuk membuat bisnisnya kian dikenal banyak orang. Selain itu juga untuk mempermudah para konsumen memesan makanannya.
"Saya menggunakan Grab karena ingin konsumen saya yang tidak bisa datang ke sini, bisa tetap memesan. Layanan ini membantu daya beli ke warung saya, karena konsumen tidak perlu datang dan lebih hemat waktu," tuturnya.
Rumah Makan XXL
Linna sang pemilik Rumah Makan XXL menggunakan layanan GrabFood pada November 2017, tiga bulan setelah memulai bisnisnya itu. Salah satu alasannya, karena ingin menjangkau lebih banyak pelanggan, mengingat lokasi bisnisnya tidak berada di jalan utama.
Rumah Makan XXL menyuguhan menu ayam goreng dengan berbagai level pedas. Konsep ini rupanya berhasil menarik perhatian banyak orang, terutama setelah menggunakan layanan GrabFood.
Setelah bergabung menjadi merchat GrabFood, omset bisnis Linna melambung. Ia mengungkapkan, hanya bisa mengantongi omset sekira Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per hari dari transaksi offline sebelum bergabung dengan Grab.
Setelahnya, ia mendapatkan tambahan pemasukan omset Rp 500 ribu dari GrabFood. Seiring waktu, omset dari pemesanan makanan melalui GrabFood mengalami pertumbuhan.
Saat ini, omset Rumah Makan XXL dari GrabFood bisa Rp 1,5 hingga Rp 2 juta setiap hari. Sementara dari transaksi offline, omset berkisar Rp 2 hingga Rp 2,5 juta per hari. Linna bisa mengantongi omset Rp 3,5 hingga Rp 4 juta setiap hari.
"Peningkatan omset cukup siginfikan. Untuk porsi offline dan online, kami sekarang 50:50," kata Lina.
Selain GrabFood, penggunaan media sosial Facebook dan Instagram, juga berperan mengenalkan Rumah Makan XXL ke lebih banhyak orang. Pengoptimalan ketiga layanan tersebut, membuat bisnis Linna kian dikenal banyak orang.
Ia pun berharap bisnisnya akan semakin berkembang, dan Grab memberikan lebih banyak promo agar bisa menarik lebih banyak pelanggan.
"Grab sudah banyak membantu, dan saya berharap Grab juga bisa lebih sering memberikan promo," ungkap perempuan berusia 44 tahun tersebut.
(Din/Ysl)
Advertisement