Liputan6.com, Jakarta - Tim keamanan Google Project Zero baru saja mengungkap daftar smartphone Android dengan kerentanan dan celah keamanan, yang memungkinkan peretas mengambil alih perangkat tersebut.
Dikutip dari The Verge, Senin (7/10/2019), celah keamanan ini ditemukan di sejumlah merek smartphone Android populer, seperti Samsung, Huawei, termasuk Google Pixel.
Menurut juru bicara Android, celah keamanan ini dapat diakses peretas apabila korban memasang aplikasi berbahaya terlebih dulu. Lalu, peretas dapat mengirimkan serangan lain lewat program seperti peramban.
Advertisement
Baca Juga
Oleh sebab itu, Google menyebut celah keamanan ini tidak terlalu berbahaya seperti yang dibayangkan. Kendati demikian, tim Project Zero menyebut celah keamanan ini benar-benar dapat dimanfaatkan di dunia nyata.
Untuk diketahui, masalah ini sebenarnya telah ditemukan sejak 2017 dan Google sudah merilis tambalan untuk mengatasinya. Namun, nyatanya celah keamanan itu muncul kembali.
Kelompok analisis Google juga mengatakan ada kemungkinan informasi soal celah keamanan ini sudah digunakan oleh vendor spyware asal Israel, NSO. Namun, tuduhan itu langsung dibantah oleh NSO.
Daftar Smartphone yang Terdampak Celah Keamanan Ini
Untuk mengetahui daftar smartphone Android yang terdampak celah keamanan ini, berikut ini daftar lengkapnya.Â
- Google Pixel 2 with Android 9 dan Android 10 preview
- Huawei P20
- Xiaomi Redmi 5A
- Xiaomi Redmi Note 5
- Xiaomi A1
- Oppo A3
- Moto Z3
- Smartphone LG yang menjalankan Android 8
- Samsung Galaxy S7
- Samsung Galaxy S8
- Samsung Galaxy S9
Kendati demikian, Google menyebut celah keamanan ini tidak memerlukan perangkat dengan kualifikasi tertentu. Karenanya, masalah ini dapat ditemukan di lebih banyak model, tidak terbatas yang ada di daftar.Â
Advertisement
Peringatan, Aplikasi Malware Baru Susupi Google Play Store
Awal tahun ini, pakar keamanan di Trend Micro juga menemukan ada serangkaian malware yang memiliki kemampuan menghindari deteksi dan filter keamanan Google.
Dilansir Express, Senin (28/1/2019), malware bernama Anubis tersebut bersembunyi di dalam dua aplikasi pada Google Play store, dan sudah diunduh ribuan kali.
Adapun kedua aplikasi malware yang berlabel tools di toko aplikasi Google, yaitu Currency Converter dan BatterySaverMobi.
Di dalam laporan Trend Micro, malware yang bersembunyi di dalam kedua aplikasi tersebut mampu mencuri berbagai informasi penting milik korban.
Malware baru Android ini mampu menghindari deteksi atau filter keamanan buatan Google. Disebutkan, malware hanya akan aktif saat mendeteksi pengguna Android bergerak.
(Dam/Why)