IDC: Pasar Smartphone Dunia Tumbuh 0,8 Persen

Perusahaan riset International Data Corporation (IDC) merilis data tentang kondisi pasar smartphone pada kuartal III (Q3) 2019.

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 10:00 WIB
IDC
Data pangsa pasar smartphone dunia oleh IDC (screenshot www.idc.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar International Data Corporation (IDC) merilis data tentang kondisi pasar smartphone pada kuartal III (Q3) 2019. Berdasarkan data itu, pengapalan smartphone dunia diperkirakan tumbuh 0,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Dilansir GSM Arena, Selasa (12/11/2019), pengapalan smartphone pada Q3 2019 mencapai 358,3 juta unit, naik dari 355,6 juta unit pada Q3 2018. Namun dibanding Q2 2019, jumlahnya tumbuh 8,1 persen.

Samsung masih memimpin pasar smartphone global dengan 78,2 juta unit dan 21,8 persen pangsa pasar. Huawei berada di peringkat ketiga dengan pengapalan 66,6 juta smartphone dan 18,6 persen pangsa pasar.

Huawei juga menjadi vendor dengan pertumbuhan terbesar Year-over-Year (YoY). Pengapalan smartphone Huawei tumbuh 28,2 persen yang diperkirakan berkat respons positif dari pasar Tiongkok.

Sementara Apple berada di peringat ketiga dengan 46,6 juta unit dan 13 persen pangsa pasar. Posisi lima besar ditempat oleh Xiaomi dengan pengapalan 32,7 juta unit smartphone, dan Oppo 31,2 juta unit. Masing-masing memiliki 9,1 persen dan 8,7 persen pangsa pasar.

Huawei Dominasi Pasar Smartphone Tiongkok Q3 2019

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Lebih lanjut, Huawei telah menegaskan kepemimpinannya di Tiongkok, yang merupakan pasar smartphone terbesar di dunia. Berdasarkan data perusahaan riset pasar Canalys, Huawei menguasai pasar smartphone Tiongkok dengan 42 persen pangsa pasar pada kuartal III (Q3) 2019.

Pengapalan smartphone Huawei pada Q3 2019 tumbuh 66 persen YoY. Menurut VP of Mobility Canalys, Nicole Peng, dominasi Huawei memberikan perusahaan posisi kuat untuk bernegosiasi dengan rantai pasokan dan meningkatkan kehadirannya di kalangan peritel.

Selain itu, Huawei juga mendapatkan keuntungan dari teknologi 5G. Huawei merupakan salah satu dari sedikit vendor yang sudah memiliki smartphone 5G, dan bekerja sama dengan operator 5G. Hal ini disebut akan semakin menguatkan dominasi Huawei di tanah kelahirannya.

Di tengah dominasi Huawei, pasar smartphone di Tiongkok tidak berjalan dengan begitu baik. Canalys mencatat, pengapalan smartphone turun 3 persen dari 100,6 juta pada Q3 2018 menjadi 97,8 juta unit.

Sementata Huawei memimpin, posisi lima besar lain ditempati oleh Vivo, Oppo, Xiaomi, dan Apple. Vivo berada di posisi kedua dengan 17,9 persen pangsa pasar, diikuti Oppo dengan 17,4 persen, Xiaomi dengan 9 persen, dan Apple dengan 5,2 persen pangsa pasar.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya