Facebook Izinkan Pengguna Matikan Tanda Notifikasi Merah di Aplikasi

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menghadirkan perubahan yang banyak ditunggu oleh penggunanya.

Jejaring sosial terkemuka tersebut kini mengizinkan pengguna untuk menonaktifkan tanda notifikasi merah yang biasa muncul di aplikasi mobile mereka. Hal ini dilakukan untuk membuat pengguna tak terganggu notifikasi yang masuk.

Pasalnya selama ini, tiap notifikasi mulai dari aktivitas di Grup, unggahan di wall, sampai ke Marketplace semuanya menampilkan titik merah pada tab Notifikasi sehingga hal ini bisa sangat mengganggu pengguna.

Mengutip laman Tech Crunch, Rabu (13/11/2019), pengguna kini bisa mengontrol tanda merah ini melalui tab Notifikasi.

"Kami menggulirkan bar kontrol navigasi untuk memudahkan pengguna terhubung dengan hal-hal yang mereka sukai dan mengontrol notifikasi yang diterima di aplikasi Facebook," kata seorang juru bicara Facebook.

Pada Juli 2018, Facebook menyebut bakal mulai mempersonalisasi bilah navigasi berdasarkan hal yang paling sering dipakai.

Namun, bilah-bilah navigasi Facebook tampaknya bertujuan memprosikan fitur-fitur populer di Facebook, misalnya Marketplace--yang jarang dipakai--ketimbang fitur Event.

Untuk menggunakan opsi Shortcut Bar Setting, pengguna bisa meng-tap dan tahan tiap shortcut (pintasan) di bilah navigasi yang ada di bagian paling bawah homescreen Facebook di iOS dan Android.

Pengguna kemudian bisa melihat ada menu pop-up yang bisa dipakai untuk menghapus seluruh tab-nya atau menonaktifkan hanya tombol merah notifikasi.

Pengguna juga dapat menemukannya di menu titik tiga kemudian pilih More > Setting & Privacy > Setting > Shortcut dan menemukan berbagai kemampuan untuk menonaktifkan Marketplace, Group, Events, dan Pages.

Sebelumnya, reverse engineer terkemuka Jane Manchun Wong menemukan protitipe ini, termasuk Notification Dots di menu setting-nya.

Seorang juru bicara Facebook mengakui, pengguna perlu memiliki kemampuan untuk beristirahat dari notifikasi di aplikasi mereka.

"Facebook hendak memberikan kontrol lebih ke pengguna untuk bisa mengatur mana yang relevan untuk mereka dan mana yang tidak," kata juru bicara tersebut.

(Tin/Isk)