Google Rilis Layanan untuk Bantu Pengguna Hindari Penipuan

Melalui program baru bernama Scam Spotter, Google berupaya menyederhanakan saran-saran ahli terkait guna menghindari penipuan.

oleh M Hidayat diperbarui 29 Mei 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi scam, penipuan, phising.
Ilustrasi scam, penipuan, phising. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Laporan FTC menyebutkan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh penipuan (scam) di Internet mencapai USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,9 triliun.

Sebagai respons atas tingginya tingkat dan angka penipuan di Internet, Google memberikan dukungan kepada Cybercrime Support Network guna membantu orang-orang mengidentifikasi penipuan.

Melalui program baru bernama Scam Spotter, Google berupaya menyederhanakan saran-saran ahli terkait guna menghindari penipuan:

- Jangan tergesa-gesa: Apakah si penipu memberi tahu kamu bahwa ini mendesak? Luangkan waktu dan ajukan pertanyaan supaya tidak tenggelam ke situasi yang buruk.

- Periksa mandiri: Apakah mereka mengaku berasal dari lembaga tertentu? Lakukan periksa mandiri untuk mencari tahu kebenaran informasi yang kamu dapat.

- Berhenti! Jangan kirim: Apakah mereka meminta kamu pergi ke suatu toko/layanan dan membeli kartu hadiah (gift cards)? Jika menurutmu pembayaran terasa mencurigakan, mungkin itu memang ada hal tidak beres di situ.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Halaman Web Scam Spotter

Selain tips di atas, pengguna akan mendapati macam-macam modus penipuan di halaman https://scamspotter.org/.

Google menampilkan beberapa contoh penipuan antara lain yang mengatasnamakan Covid-19, penipuan yang mencoba menarik hati korbannya, penipuan berkedok kabar buruk, serta penipuan berdalih kabar baik.


Kuis

Selain tips dan informasi, Google juga menyediakan kuis untuk menguji seberapa teliti seseorang dalam menentukan apakah suatu skenario termasuk penipuan atau bukan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya