Daftar Topik Email Penipuan Terkait Covid-19

Email penipuan merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh penjahat siber di masa pandemi Covid-19.

oleh M Hidayat diperbarui 16 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19
Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19. Kredit: Engin Akyurt from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky Lab telah melakukan penelitian bagaimana Covid-19 berdampak terhadap dunia siber di wilayah Asia Pasifik (APAC).

Melalui conference call kemarin Rabu (15/4/2020), Vitaly Kamluk, Director, Global Research & Analysis Team, APAC, di Kaspersky Lab menyampaikan beberapa temuan penting.

Di tengah pandemi Covid-19 para penjahat siber menggunakan beberapa metode untuk meraup keuntungan. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah email penipuan.

Menurut temuan Kaspersky, banyak email penipuan terkait Covid-19 mengatasnamakan pemerintah dan atau lembaga kesehatan. Sebut saja Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO).

"Ada email yang mengatasnamakan WHO menjanjikan vaksin Covid-19 yang perlu pengguna unduh. Tentu saja ini tidak masuk akal," ujar Vitaly.

Selain itu, ada pula email yang berpura-pura menawarkan klaim pengembalian uang (money reimbursement). Di situasi seperti ini, email semacam itu sangat mungkin memakan korban.

"Kami juga mendapati ada email penipuan yang menawarkan home test kit kepada targetnya," kata Vitaly lebih lanjut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penipuan berkedok donasi dan lainnya

Selain itu, donasi dan sumbangan juga menjadi kedok para penjahat siber. Mereka berpura-pura menggalang dana kepada targetnya yang akan disalurkan kepada pihak terkait untuk menangani Covid-19.

Topik lainnya meliputi aplikasi pelacakan virus. Hal ini juga cukup masuk akal, mengingat beberapa negara merilis aplikasi semacam itu, seperti aplikasi PeduliLindungi di Indonesia.

 

Di situasi sulit seperti sekarang, kata Vitaly, "para penjahat siber juga mencoba mengelabui korbannya dengan menawarkan saham dan investasi."

Motif ini cukup jelas sebab beberapa sektor bisnis terdampak oleh Covid-19, sehingga saham dan investasi dapat menjadi alternatif dari sektor bisnis yang terganggu.

 


Alat medis

Tak ketinggalan, alat medis juga menjadi topik yang dieksploitasi oleh penjahat siber dalam mengirimkan email penipuan. Mereka memanfaatkan momen ketika permintaan terhadap alat medis seperti masker dan hand sanitizer melonjak tajam.

Terakhir, topik email penipuan terkait Covid-19 berkedok bantuan finansial dari pemerintah.

(Why/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya