CEO Google Apresiasi Kebijakan Joe Biden Terkait Covid-19 dan Kesepakatan Paris

Pada hari pertama pascapelantikan, Presiden AS Joe Biden telah mengambil beberapa kebijakan dan salah satunya terkait Covid-19.

oleh M Hidayat diperbarui 21 Jan 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 16:00 WIB
Hari Pertama Joe Biden Jadi Presiden AS
Presiden Joe Biden meraih pena untuk menandatangani perintah eksekutif pertamanya di Ruang Oval, Gedung Putih di Washington, Rabu (20/1/2021). Pada hari pertamanya menjabat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah tindakan eksekutif di Gedung Putih. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari pertamanya bertugas di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden telah mengambil beberapa kebijakan dan salah satunya terkait Covid-19.

Hal ini menarik perhatian dari CEO Alphabet--perusahaan induk Google--Sundar Pichai. Dalam sebuah twit di akun pribadinya @sundarpichai, dia menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Biden.

"Kami memuji tindakan cepat @POTUS mengenai bantuan Covid-19, Kesepakatan Iklim Paris, dan reformasi imigrasi," tutur Pichai.

Pichai pun menyatakan Google telah mendukung upaya-upaya terkait isu ini.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk membantu AS pulih dari pandemi + menumbuhkan ekonomi kami," kata Pichai.

Sebelumnya, Joe Biden telah mengusulkan dana bantuan Covid-19 senilai USD 1,9 triliun dan USD 25 miliar di antaranya dialokasikan untuk vaksinasi.

 


Stimulus USD 1.400

Selain itu, sebagian besar lainnya akan digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi secara langsung.

Misalnya, sekitar USD 1 triliun dari usulan dana itu akan berupa stimulus USD 1.400 bagi warga AS dan itu akan melengkapi kebijakan sebelumnya yang menggulirkan dana senilai USD 600 bagi warga AS yang baru saja disahkan.

Politisi Demokrat itu juga telah menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan penggunaan masker di semua gedung dan wilayah tingkat federal.

Dia pun meminta orang-orang di AS memakai masker saat mereka di tempat umum setidaknya selama 100 hari ke depan. Di AS, saat ini sekitar 400.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya