Berantas Konten Ilegal, Pornhub Pakai Fitur Verifikasi Identitas Pihak Ketiga

Langkah ini diambil untuk mengurangi konten ilegal di platformnya

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Feb 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi logo Pornhub
logo Pornhub

Liputan6.com, Jakarta - Pornhub, akan menghadirkan sistem verifikasi identitas pihak ketiga bagi penggunanya. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir adanya konten yang ilegal di platformnya.

Fitur baru dan kebijakan keamanan ini diharapkan dapat mendorong kembali kepecayaan pengguna. Sebelumnya, Pornhub sempat dikecam dan dilarang karena terbukti terdapat konten ilegal termasuk eksploitasi anak dibawah umur.

Situs Pornhub dan perusahaan induknya MindGeek, menjadi sorotan pada awal Desember lalu ketika kolumnis opini New York Times, Nicholas Kristof, menerbitkan artikel soal situs dewasa tersebut.

Nicholas menuduh, Pornhub memonetisasi pemerkosaan anak, pornografi balas dendam, video kamera mata-mata wanita mandi, konten rasis dan misoginis, dan rekaman wanita yang mengalami sesak napas dalam kantong plastik.

Akhirnya Pornhub menangguhkan upload dan download dari semua pengguna yang tidak diverifikasi dan menghapus jutaan video, hampir 80 persen konten yang menyalahi aturan situs.

Dikutip dari ArsTechnica, Jumat (5/2/2021), Kebijakan baru perusahaan mencakup perluasan moderasi itu berarti verifikasi berbasis software serta tim moderator manusia yang akan meninjau semua unggahan secara manual.

 

Program Trusted Flagger

Selain itu Pornhub juga membuat program trusted flagger yang memungkinkan kumpulan grup nirlaba internasional, seperti Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Anak Tereksploitasi, menandai video yang menurut mereka berisi konten ilegal yang melanggar persyaratan layanan Pornhub.

Video yang ditandai oleh grup tersebut akan segera dinonaktifkan daripada tetap terlihat sampai tinjauan lebih lanjut.

 

Jasa Yoti

Dalam mewujudkan hal ini, Pornhub membawa pihak ketiga, Yoti, untuk memverifikasi pengguna. Hanya pengguna terverifikasi, termasuk studio dan anggota individu ‘Model Program’ yang diizinkan untuk mengunggah atau mengunduh konten dari situs karena perubahan kebijakan sebelumnya.

Yoti yang berbasis di London diluncurkan pada 2014 dan perlahan-lahan memperluas kehadirannya di Inggris. Perusahaan ini pada dasarnya bekerja sebagai perantara.

Pengguna Pornhub memberikan pengenal biometrik, seperti rekaman video atau suara, menunjukkan dokumen identitas pemerintah pengguna, dan memberitahu siapa pun yang bertanya.

Sementara itu, Pornhub yang menggunakan jasa Yoti tidak akan melihat dokumentasi dari verifikasi tersebut.

Perusahaan menerapkan pendekatan ini sebagai etis dan didorong oleh privasi. Antara lain, perusahaan menjanjikan hanya menyimpan data identifikasi selama tujuh hari saat melakukan verifikasi, dan setelah itu informasi akun pengguna dienkripsi dan diamankan dari dirinya sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya