Elon Musk Sesumbar Tesla Akan Lebih Besar dari Apple

CEO Tesla, Elon Musk, dalam cuitannya di Twitter baru-baru ini mengatakan Tesla akan menjadi perusahaan terbesar dan akan melampaui Apple.

oleh Iskandar diperbarui 29 Mar 2021, 18:23 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 18:23 WIB
Elon Musk.  (Britta Pedersen / POOL / AFP)
Elon Musk. (Britta Pedersen / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla, Elon Musk, dalam cuitannya di Twitter baru-baru ini mengatakan Tesla akan menjadi perusahaan terbesar di dunia.

Dalam balasan komentar dari pengikutnya, ia bahkan yakin kalau Tesla dapat melampaui Apple 'mungkin dalam beberapa bulan ke depan'.

Namun tak lama kemudian, Elon Musk menghapus tweet tersebut, tanpa menjelaskan apakah itu hanya lelucon atau berdasarkan opini pribadi.

Meski demikian, tangkapan layar dari tweet Elon Musk tersebut terlanjur beredar luas di Twitter. Demikian sebagaimana dikutip New York Post, Senin (29/3/2021).

Tweet yang sudah dihapus itu tampaknya menyiratkan bahwa Tesla, yang kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai US$ 583 miliar, siap melampaui kapitalisasi pasar Apple sebesar US$ 2 triliun.

Kicauan semacam itu sebelumnya membuat Elon Musk terlibat konflik dengan Komisi Sekuritas dan Bursa, yang pada September 2018 mengajukan tuduhan penipuan sekuritas setelah Musk men-tweet bahwa dia berencana untuk mengambil Tesla dengan US$ 420 per saham, dan telah mendapatkan dana untuk melakukannya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Beli Mobil Tesla Kini Bisa Pakai Bitcoin, Ini Syaratnya

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Sebelumnya, Elon Musk mengatakan bahwa warga Amerika Serikat (AS) sekarang bisa membeli mobil Tesla dengan menggunakan bitcoin.

Elon Musk menyampaikan informasi ini di Twitter setelah raksasa kendaraan listrik itu mengumumkan rencananya untuk mulai menerima pembayaran dalam mata uang kripto terbesar di dunia, bitcoin.

Mengutip New York Post, Kamis (25/3/2021), situs web Tesla sekarang menawarkan opsi untuk menggunakan bitcoin dengan biaya pemesanan sebesar US$ 100.

Perusahaan juga menerbitkan serangkaian syarat dan ketentuan untuk pembayaran bitcoin, yang memperingatkan pelanggan tentang volatilitas merek dagang mata uang digital.

Dalam cuitannya, salah satu orang terkaya di dunia itu mengatakan Tesla berencana untuk menetapkan pembayaran bitcoin tersedia di luar AS akhir tahun ini.

Elon Musk juga akan mempertahankan pembayaran bitcoin sebagai cryptocurrency ketimbang mengubahnya menjadi uang tunai.

 

Persyaratan

Tata Motors bantah kerja sama dengan Tesla (Bloomberg)
Tata Motors bantah kerja sama dengan Tesla (Bloomberg)

Meskipun keputusan Tesla merupakan kabar baik bagi penggemar kripto, pelanggan tetap harus waspada jika menggunakan bitcoin untuk membeli salah satu mobil Tesla.

Persyaratan dan ketentuan baru Tesla mengharuskan mereka memasukkan alamat dan jumlah bitcoin yang benar di perangkat lunak dompet digital yang mereka gunakan untuk mengirimkan pembayaran.

"Pelanggan yang mengirim lebih banyak bitcoin daripada harga pembelian, tidak berhak atas penggantian untuk jumlah tambahan," tulis persyaratan tersebut.

Selain itu, Tesla juga berhak melakukan pengembalian dana untuk pembelian kripto, baik dalam bentuk bitcoin atau dolar AS.

"Karena harga bitcoin berubah setiap menit, nilai pengembalian dana bitcoin relatif terhadap dolar AS (mungkin jauh lebih kecil) daripada saat pembelian awal," demikian menurut persyaratan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya