Gojek dan Telkom Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup Terpilih Bisa Dapat Modal Rp200 Juta

Startup terpilih di program Muda Maju Bersama akan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp200 juta untuk pengembangan dan validasi MVP dari inovasinya.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Apr 2021, 16:50 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 16:50 WIB
Gojek dan Telkom Luncurkan Muda Maju Bersama
Program Muda Maju Bersama diresmikan pada hari Kamis, 15 April 2021 melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gojek dan Telkom.

 

Liputan6.com, Jakarta Super-app terdepan di Asia Tenggara, Gojek memperkenalkan program Muda Maju Bersama, sebuah inisiatif dalam memberdayakan anak muda di kawasan timur Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap masyarakat.

Salah satu inisiatif Muda Maju Bersama adalah dengan menggandeng Telkom Indonesia melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) pada sebuah program akselerasi yang bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan startup di Indonesia Timur sehingga mampu bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas. 

Program Muda Maju Bersama diresmikan pada hari Kamis, 15 April 2021 melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gojek dan Telkom yang dilakukan oleh VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur, Anandita Danaatmadja bersama SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido dengan wilayah program yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Rizal Effendi selaku Walikota Balikpapan melalui video conference menyampaikan Generasi muda di kawasan Indonesia Timur memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi inovator-inovator baru, hanya saja saat ini aksesnya masih terbatas diakomodasi oleh pemerintah.

"Kolaborasi antara Gojek dan Telkom-ITDRI ini menunjukkan bukti nyata kepedulian industri terhadap program pemerintah dalam pemberdayaan anak muda yang nantinya akan melahirkan banyak inovasi demi kepentingan publik. Semoga program ini bisa menjangkau lebih luas ke seluruh anak muda khususnya di kawasan Indonesia timur, sehingga semakin banyak anak muda yang mendapatkan akses yang selama ini dirasakan masih kurang,” tutup Rizal.

Anandita Danaatmadja selaku VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur mengatakan bahwa Gojek melihat pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

"Sebagai Karya Anak Bangsa, Gojek tidak hanya berinovasi untuk memberikan solusi yang dapat memecahkan masalah sehari-hari masyarakat melalui teknologi, tetapi juga memiliki tugas untuk mendukung inovator agar bisa memiliki kesempatan untuk berkembang dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat,"

Menurutnya, teknologi tidak hanya menawarkan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, tetapi juga membuka akses bagi masyarakat untuk bisa berperan aktif berkontribusi dan menikmati manfaat ekonomi digital.

"Dari pengalaman kami di Gojek, kami menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup untuk bisa tidak hanya bertahan tapi juga terus berkembang. Melalui program Muda Maju Bersama yang berkolaborasi dengan Telkom-ITDRI inilah akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat,"

 

Program Intensif Selama 6 Bulan

Program Muda Maju Bersama ini akan memberikan serangkaian program akselerasi intensif selama 6 bulan kepada startup yang dinilai paling memberikan dampak positif dan berhasil lolos proses seleksi ketat. Penyusunan kurikulum akselerasi startup Muda Maju Bersama melibatkan kolaborasi ITDRI yang telah best practice pada bidangnya dan platform smartfest yang beberapa tahun terakhir menjadi acuan anak muda di kawasan timur Indonesia timur untuk meningkatkan soft skill yang tidak didapat di institusi formal.

Jemy V. Confido selaku SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI mengatakan bahwa Telkom diberikan misi besar oleh Kementerian BUMN, yakni untuk membantu menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia dan meningkatkan global innovativeness index Indonesia.

“Untuk itulah Telkom membentuk ITDRI yang  dikoordinasikan oleh divisi yang memang tugasnya mengembangkan keahlian seluruh karyawan TelkomGroup, yakni Telkom Corporate University Center. Pengembangan startup adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut sekaligus. Startup adalah wadah berinovasi dalam bentuk adopsi dan pengembangan teknologi, yang melalui perjuangan membisniskan inovasi tersebut maka para talentanya berkembang secara signifikan,”

Jemy V. Confido mengatakan bahwa Telkom sudah lama berkecimpung di area ini, sejak 2012 bahkan sebelum itu. Telkom berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).

“Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext, Soundfren, dan Sprinthink. Suatu ide brilian di era digital dan masa pandemi ini, untuk memfokuskan inisiasi inovasi dari Kawasan Timur Indonesia, karena akan dipaksa memberikan delivery, pendampingan dan pengawasan secara efektif. Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama tersebut,”

Tidak hanya pendampingan kepada para talenta Timur Indonesia, melalui program ini, Telkom juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja BUMN yang kami miliki.

Aris Dwi Tjahjanto, EVP Telkom Regional VII & Regional Leader Telkom Regional VII ITDRI (Sulawesi, Maluku, Papua) mengatakan ITDRI adalah jembatan penghubung. Dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya, ITDRI dapat menyediakan akses para startup di timur ke ekosistem yang relevan, dan sebaliknya juga, meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir dan berkembang di area timur ITDRI yang dimotori oleh Telkom, perusahaan dan produknya sudah familiar di masyarakat Indonesia.

“Posisi ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut pula bergabung mendukung,” ujar Aris Dwi.

 

Targetkan 1.000 Startup

Rijanto Utomo EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader Telkom Regional VI ITDRI (Kalimantan) menjelaskan Program 1000 Startup akan dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek, informasi serta registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada beberapa aktivitas pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya.

“Peserta bisa individu maupun sudah berupa tim, walaupun tahap awal adalah per individu. Selama 3 bulan ini, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya dan mengusulkan ide inovasi final. Peserta terpilih (harapannya 1.000 startup), akan mengikuti pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para investor (demo day). 6 bulan pendampingan ini serta demo day-nya akan diselenggarakan oleh ITDRI,”

“Nantinya, startup yang paling progresif akan dimediasi untuk pitching ke investor potensial, baik dari kalangan venture capital, corporate venture capital dan korporasi-korporasi setidaknya dari kalangan BUMN. Setidak-tidaknya, startup terpilih akan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp200.000.000 untuk pengembangan dan validasi MVP (Minimum Viable Product) dari inovasinya,” ujar Jemy.

Anandita mengungkapkan pihaknya percaya dalam mengembangkan startup tidak cukup hanya sebatas memberikan funding, namun juga penting mempersiapkan mereka untuk dapat menyikapi berbagai tantangan yang akan muncul di setiap fase perjalanannya.

"Kurikulum yang komprehensif ini akan membantu startup untuk bisa memperluas pasar sehingga bisnisnya bisa tumbuh dengan cepat dan berkesinambungan. Di Muda Maju Bersama, mereka bisa bertemu dengan talenta unggulan dari ITDRI dan Gojek yang telah sukses mengembangkan produk berdaya guna tinggi bagi masyarakat” ujar Anandita.

Hasil riset Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling cepat dan ukuran pasar paling besar di Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai US$100 miliar pada 2025. Dari 847 startup terdaftar, 46 startup sukses menggalang US$4.07 miliar di 18 vertikal industri. Ini menunjukkan bahwa masing-masing startup berhasil menerima pendanaan rata-rata US$88 juta dalam kurun waktu satu tahun.

“Dengan potensi sebesar ini, kita harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial melalui berbagai inovasi teknologi, sehingga Indonesia terutama di kawasan timur bisa semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan menjadi pemimpin di negeri sendiri. Kami optimis pertumbuhan startup karya anak bangsa di kawasan Indonesia Timur mampu bersaing di kancah internasional,” tutup Anandita.

Kehadiran program Muda Maju Bersama sekaligus merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden RI yakni diperlukan setidaknya 600 ribu digital talent setiap tahunnya, agar dalam jangka waktu 15 tahun ke depan tersedia setidaknya 9 juta digital talent yang akan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Dalam hal ini, BUMN juga menjadi pendorong utama terpenuhinya digital talent bagi Indonesia.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya