Google Assistant Kini Bisa Sebut Nama-Nama Sulit

Kini Google Assistant telah menambahkan update terbaru untuk pelafalan nama yang sulit atau perlu pengucapan khusus.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Apr 2021, 04:23 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 04:23 WIB
Google Assistant (credit: Liputan6.com)
Google Assistant (credit: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan Google Assistant semakin sering dilakukan pengguna, karena kian banyak hal yang bisa dilakukan seperti memutar musik atau menghubungi kontak.

Namun, tak jarang kendala muncul dalam pengucapan nama-nama sulit di kontak. Alhasil, Google Assistant tidak mengenalinya atau salah dalam mengucap namanya.

Menanggapi masalah itu, kini Google Assistant telah menambahkan update terbaru untuk pelafalan nama yang sulit atau perlu pengucapan khusus.

“Kami ingin Google Assistant mengenali dan mengucapkan nama orang secara akurat sesering mungkin, terutama yang kurang umum,” tulis perusahaan dalam unggahan blog, Jumat (30/4/2021).

Fitur ini nantinya akan memungkinkan pengguna untuk memberi contoh pengucapan nama yang akan diterima sistem Google Assistant. Dengan begitu, sistem akan lebih bisa mengenali nama-nama yang cukup sulit untuk diucapkan.

Fitur ini akan rilis beberapa hari ke depan, dengan bahasa dukungan sementara adalah bahasa Inggris.

“Kami berharap dapat segera mengembangkan ke lebih banyak bahasa,” katanya.

 

Speaker Pintar

Update selanjutnya terkait Google Assistant adalah kemampuan yang ada di Smart Speaker milik Google.

Speaker pintar ini tercatat paling sering diperintah untuk mengatur alarm. Kemudian, pengguna terkadang memberikan banyak tugas dalam satu perintah. Ini yang terkadang jadi kendala dan alarm tidak dimuat dengan baik.

Dengan update yang disertakan saat ini, Google Assistant akan dapat lebih memahami konteks yang diucapkan penggunanya.

Misal, setelah mengaktifkan dua alarm, pengguna ingin mematikan salah satunya. Sistem akan mengerti ketika pengguna memerintahkan meski dengan kalimat yang tidak sama persis.

“Tolong matikan alarm yang kedua,” contohnya.

Dengan kemampuan ini, Google Assitant digadang mampu 100 persen akurat dalam memahami konteks perintah alarm.

 

Teknologi BERT

Kemampuan machine learning Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) adalah di balik pengembangan fitur tersebut.

Untuk melengkapinya, perusahaan merancang ulang model NLU Assistant agar dapat memahami konteks dengan lebih akurat. Artinya, model ini dapat mengetahui secara empiris apa yang dimaksudkan oleh perintah penggunanya.

BERT pertama kali ditemukan pada 2018 dan digunakan pada Search yang memungkinkan pemrosesan berbagai kata yang beragam namun saling berkaitan.

Dengan demikian, kemampuan BERT tadi akan membuat percakapan antara Google Assistant dan penggunanya tampak lebih alami.

Sistem mampu memahami yang dilakukan penggunanya saat membuka smartphone.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya