Jepang Siapkan Misi ke Bulan Mars di 2024, Mau Kerja Lebih Cepat dari AS dan Tiongkok

Jepang mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan misi ke salah satu bulan Mars di tahun 2024

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Agu 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Planet Mars
Ilustrasi Planet Mars (Aynur Zakirov/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta Badan antariksa Jepang mengungkapkan rencana mereka untuk menyusul China dan Amerika Serikat (AS) ke Mars, dan membawa sampel tanah dari planet tersebut.

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), mengatakan mereka akan beroperasi lebih cepat ketimbang dua negara tersebut, yang sudah menempatkan operasi mereka di Mars.

Harapannya, Jepang bisa menemukan petunjuk tentang asal usul planet tersebut serta kemungkinan jejak kehidupan.

Dikutip dari AP News, Rabu (25/8/2021), JAXA berencana meluncurkan penjelajah mereka di tahun 2024, dan mendarat di salah satu satelit dari Mars yaitu Fobos (Phobos).

Mereka berencana untuk mengumpulkan 10 gram tanah dari bulan alami planet tersebut, lalu kemudian dibawa kembali ke Bumi pada tahun 2029.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bisa Lebih Cepat dari Tiongkok dan AS

Planet Mars (NASA).
Planet Mars (NASA).

Dalam konferensi persnya Kamis pekan lalu, Manajer Proyek Yasuhiro Kawakatsu mengatakan, durasi operasi yang lebih singkat itu bisa membuat mereka lebih cepat daripada AS dan Tiongkok.

Saat ini, rover Perseverance milik NASA masih beroperasi di kawah Mars untuk mengumpulkan 31 sampel, sebelum kembali ke Bumi di 2031 dengan bantuan European Space Agency (ESA).

Misi NASA dan ESA sendiri lebih fokus pada potensi bentu kehidupan dan evolusi di area kawah Jezero, yang dipercaya sebagai sebuah danau purba.

Sementara, Tiongkok juga sudah mendaratkan pesawat mereka, Zhurong, di Mars bulan Mei lalu. Mereka berencana membawa kembali sampel dari planet itu sekitar 2030.


Alasan Tak Mendarat Langsung di Mars

FOTO: NASA Sukses Terbangkan Helikopter Ingenuity di Mars
Rekaman video yang dibuat dari siaran langsung NASA pada 19 April 2021 ini menunjukkan helikopter Ingenuity terbang di atas permukaan Mars. NASA berhasil menerbangkan helikopter Ingenuity di Mars pada 19 April. (NASA/AFP)

Menurut Kawakatsu, ilmuwan di JAXA percaya sekitar 0,1 persen dari permukaan tanah di Phobos berasal dari Mars, dan 10 gram bisa berisi sekitar 30 butir partikel kecil.

Tomohiro Usui, profesor di Institute of Space and Astronautical Science di Jepang, tanah di Phobos kemungkinan merupakan campuran material dari tempat itu sendiri, serta material dari Mars yang disebarkan oleh badai pasar.

Menurut Usui, mengumpulkan sampel dari beberapa lokasi di Phobos, memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan kemungkinan jejak kehidupan dari Mars, ketimbang mengambil tanah dari satu lokasi di planet merah itu sendiri.

Usui mengatakan, dengan mempelajari sampel tanah Phobos, termasuk bahan dari Mars, para ilmuwan berharap bisa mempelajari tentang evolusi biosfer planet Mars.

(Gio/Ysl)


Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya