Riset UI: 4 dari 5 Pengguna GoPayLater Tak Punya Akses ke Kartu Kredit

Menurut riset UI, 4 dari 5 pengguna GoPayLater tidak memiliki akses ke kartu kredit. GoPayLater jadi solusi pascabayar yang paling mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

oleh M Hidayat diperbarui 06 Okt 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 15:45 WIB
GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) merilis laporan bertajuk "Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021".

Laporan itu menyebutkan, ekosistem keuangan digital di bawah Grup GoTo melalui GoTo Financial terbukti meningkatkan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan konsumen.

Kepala LD FEB UI, Turro Wongkaren, Ph.D. menyatakan, pemanfaatan platform digital selama pandemi meningkat dengan pesat, termasuk layanan keuangan digital.

"Metode pembayaran elektronik akan menggantikan cash sebagai metode pembayaran utama," ujar Turro dikutip dari keterangan pers, Rabu (6/10/2021).

"Menjadi menarik untuk meneliti bagaimana platform seperti GoTo Financial, termasuk GoPay menjadi gerbang akselerasi inklusi keuangan terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi."

Pihaknya juga menyoroti, GoTo Financial memiliki ekosistem layanan keuangan komprehensif bagi konsumen dan pelaku UMKM di Indonesia.

Terdapat beberapa temuan menarik pada riset ini, khususnya mengenai bagaimana GoPay dan produk GoTo Financial lainnya tidak hanya berdampak pada peningkatan literasi keuangan, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan.

Hal itu telah mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, terutama di kalangan masyarakat unbanked dan underbanked.

 

Inklusi Keuangan

Beberapa temuan menarik dalam aspek inklusi keuangan adalah sebagai berikut:

  • 1 dari 5 pengguna GoPay tidak memiliki atau menggunakan rekening bank. GoPay adalah eksposur pertama terhadap produk keuangan digital.
  • 1 dari 4 orang yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai produk dan layanan perbankan setelah menggunakan GoPay.
  • 4 dari 5 pengguna GoPayLater tidak memiliki akses ke kartu kredit. GoPayLater jadi solusi pascabayar yang paling mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Konsumen dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan pemasukan secara merata menggunakan GoPay untuk investasi digital, seperti reksa dana dan emas. Hal ini mematahkan persepsi bahwa investasi hanya dapat diakses oleh masyarakat dengan pemasukan dan pendidikan tinggi.
  • 1 dari 4 pengguna GoPay tertarik membuka rekening bank melalui GoPay. Ini artinya masyarakat jadi lebih terbuka dalam memanfaatkan layanan keuangan lainnya.

 

Responden

Peneliti LD FEB UI, Dr. Alfindra Primaldhi menyebut bahwa digitalisasi berperan sebagai katalis peningkatan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat.

"Riset ini menunjukkan bahwa teknologi digital, seperti ekosistem GoTo Financial, mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau dan bahkan mendorong pemanfaatan produk keuangan yang sebelumnya belum umum digunakan masyarakat luas, seperti pinjaman dan investasi," tutur Alfindra.

Responden riset ini adalah konsumen dan pelaku usaha yang telah menggunakan layanan dan produk GoTo Financial sejak sebelum masa pandemi (sebelum Maret 2020).

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dianalisis adalah 7.355 orang, terdiri dari 5.639 konsumen dan 1.716 merchant UMKM GoTo Financial.

Mayoritas responden (95%) tersebar di 21 kota, yaitu Manado, Samarinda, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Denpasar, Solo, Tangerang Selatan, dan Depok.

Lainnya, Semarang, Malang, Bogor, Yogyakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Jakarta. Pengumpulan data dilakukan secara online di minggu kedua bulan Agustus 2021, dengan pendekatan simple random sampling (M.o.E 2%, C.I. 95%).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya