Liputan6.com, Jakarta - Ratu Belanda Maxima memuji aplikasi ojek online (ojol) Indonesia, Gojek, dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Roma, Italia pada Sabtu (30/10/2021) lalu.
Dalam sambutannya, Ratu Maxima mengungkapkan peran dari aplikasi ride hailing itu terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Advertisement
Baca Juga
Mengutip video yang dibagikan di kanal YouTube G20 Italy, Maxima mengatakan, tertinggalnya UKM dalam teknologi digital menyebabkan mereka kehilangan kesempatan.
Maxima, yang merupakan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Inklusi Keuangan itu mengatakan, salah satu contoh yang menginspirasi bisa dilihat di Indonesia, yaitu Gojek.
"Gojek adalah aplikasi ride-hailing yang menggunakan ekosistem digitalnya, untuk menolong bisnis kecil mendigitalisasi manajemen penyimpanan, marketing, pembayaran, kredit, dan penjualan," ujarnya di acara yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membuat Lompatan Besar
Maxima mengatakan, inovasi ini membuat UKM menjadi terkoneksi dengan dunia yang lebih besar.
"Banyak dari mereka yang membuat lompatan ke depan dan memperluas bisnis melampaui kehadiran fisiknya," kata Maxima melanjutkan.
Maxima pun mengatakan, inovasi semacam ini membutuhkan akses yang luas ke sumber daya digital publik, serta pengembangan kemampuan digital.
Pada kesempatan tersebut, Maxima juga mengatakan bawhwa digitalisasi membuat bisnis lebih efisien, serta membuat mereka bisa menangani masalah yang semakin besar terkait kekurangan tenaga kerja di banyak negara.
Advertisement
CEO Gojek Kenang Saat Masih Pakai Call Center
Berdiri sejak 11 tahun yang lalu, Gojek mengungkapkan hingga saat ini aplikasi mereka sudah diunduh hingga 190 juta kali.
Dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021), CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi, mengenang masa lalu saat Gojek masih beroperasi menggunakan call center untuk memesan layanannya.
"Awal-awal Gojek itu belum ada aplikasinya, di mana konsumen kita harus menelepon ke call center, kadang-kadang dapat, kadang-kadang tidak," kata Kevin.
Menurut Kevin, saat itu mereka telah melihat "potensi dan semangat yang sampai sekarang masih ada di Gojek untuk menjadi suatu perusahaan jauh lebih besar."
Kevin mengatakan, layanan aplikasi mereka baru dimulai di 2015, dan terus berkembang hingga merambah ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Singapura.
"Kalau kami bayangkan pas zaman-zamannya call center itu, kita tidak pernah punya mimpi sebesar ini. Ambisi ada, tapi mimpi untuk Gojek jadi seperti ini benar-benar di luar dugaan," ungkap Kevin.
Kevin menambahkan, hingga sekarang, platform mereka sudah memiliki lebih dari dua juga mitra driver, serta lebih dari sejuta mitra usaha atau UMKM.
"Aplikasi kami sudah diunduh 190 juta kali se-Asia Tenggara per Juni 2021," kata Kevin.
(Dio/Isk)
Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19
Advertisement