Disney Plus Kian Menekan Netflix, Bakal Hadir di 42 Negara

Layanan streaming Disney Plus bakal makin menekan Netflix dengan merencanakan hadir di 42 negara pada musim panas tahun ini.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Jan 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 08:00 WIB
[Fimela] Disney Plus
Disney Plus. (Foto: Forbes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan streaming Disney Plus dijadwallkan untuk meluncur di 42 negara dan 11 wilayah di musim panas tahun ini.

Berdasarkan informasi The Hollywood Reporter, sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (28/1/2022), ini merupakan ekspansi signifikan dari Disney.

Kehadiran Disney Plus di banyak negara ini juga diyakini bisa memberikan tekanan pada layanan streaming lain seperti Netflix dan HBO Max.

Ekspansi besar-besaran Disney Plus ini diyakini bisa membantu pertumbuhan pelanggan yang mulai melambat.

Berikut adalah 42 negara baru yang akan dilayani Disney Plus: Albania, Aljazair, Andorra, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Mesir, Estonia, Yunani, Hungaria, Irak, Israel, Yordania, Kosovo, Kuwait, Latvia, Lebanon, Libya, Liechtenstein, Lithuania, Malta, Montenegro, Maroko, Makedonia Utara, Oman, Palestina, Polandia, Qatar, Romania, San Marino, Arab Saudi, Serbia, Slovakia, Slovenia, Afrika Selatan, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Kota Vatikan, dan Yaman.

Disney Plus memulai dengan kuat, melampaui 100 juta pelanggan dalam waktu satu setengah tahun setelah dirilis pada November 2019. Pada Oktober 2021, Disney melaporkan, layanan Disney Plus sudah memiliki 118,1 juta pelanggan berbayar, hanya naik 2,1 juta dari kuartal sebelumnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tertinggal dari Netflix

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jumlah pelanggan Disney Plus sendiri tertinggal jauh dari pelanggan Netflix yang kini mencapai 222 juta pelanggan berbayar.

Padahal, seperti Netflix, Disney juga terus berinvestasi besar-besaran pada konten baru. Hal ini dilakukan untuk mencoba menarik pelanggan baru.

Minggu ini misalnya, penulis Percy Jackson Rick Riordan menegaskan, pihaknya tengah mengembangkan serial yang diadaptasi dari buku untuk ditayangkan di Disney Plus.

Sementara, Disney mengatakan, Turning Red dari Pixar akan ditayangkan secara perdana di layanan streaming tersebut.

 

Lampaui Netflix di Indonesia

Ilustrasi Disney Plus Hotstar
Ilustrasi Disney Plus Hotstar. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Di Indonesia, Disney Plus hadir dengan nama Disney Plus Hotstar. Disney Plus Hotstar dilaporkan memiliki jumlah pelanggan berbayar lebih banyak ketimbang Netflix di Indonesia. Data terbaru ini didasarkan pada laporan Media Partners Asia beberapa waktu lalu.

Dikutip dari laporan Media Partners Asia via Variety, Kamis (21/1/2021), secara keseluruhan jumlah pelanggan berbayar untuk layanan streaming di Tanah Air memang berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada awal September 2020, jumlah pelanggan berbayar di Indonesia mencapai 3,4 juta dan awal bulan ini tembus 7 juta. Pertumbuhan itu disebut terpengaruh oleh kehadiran Disney Plus Hotstar di Indonesia.

Untuk itu, Media Partner Asia memperkirakan saat ini Disney Plus Hotstar berhasil menguasai pangsa pasar di Indonesia dengan 2,5 juta pelanggan.

Layanan milik Disney tersebut diikuti Viu dengan 1,5 juta pelanggan, Vidio yang mencatat 1,1 juta pelanggan, lalu terakhir ada Netflix yang memiliki 850 ribu pelanggan.

 

 

 

Biaya Langganan Terjangkau

Keberhasilan Disney Plus Hotstar diprediksi tidak lepas dari banderol harga yang terjangkau dan dikombinasikan dengan konten lokal yang cukup besar.

Faktor itu lantas ditambah dengan kemudahan dalam pembayaran dan akses mengingat layanan ini bekerja sama dengan Telkomsel sebagai operator.

"Pertumbuhan SVOD di Indonesia, pasar terpadat di Asia setelah Tiongkok dan India, cukup menggembirakan, tapi perjalanannya masih panjang. Secara keseluruhan, pelanggan SVOD baru mewakili kurang dari tiga persen populasi dan 10 persen rumah tangga," tutur VP Media Partners Asia, Anthony Dobson dalam laporan tersebut. 

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Pemblokiran Web Streaming Ilegal

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya