Asteroid Trojan Terus Ikuti Bumi hingga 4.000 Tahun Mendatang

Para astronom memastikan temuan asteroid Trojan, 2020 XL5, yang terus membayangi Bumi hingga 4.000 tahun mendatang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Feb 2022, 17:19 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 15:00 WIB
Visualisasi asteroid Trojan 2020 XL5
Visualisasi asteroid Trojan 2020 XL5 (Kredit: NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2020, astronom menemukan sebuah asteroid bernama asteroid Trojan yang selalu membayangi Bumi. Disebut membayangi Bumi karena selalu berada di dekat Bumi.

Baru-baru ini, tim peneliti mengkonfirmasi keberadaan astreroid Trojan Bumi nyata adanya.

Mengutip Space, Kamis (3/2/20220), asteroid Trojan adalah batuan angkasa yang berbagi orbit dengan sebuah planet, mengitari bintang induk, dan melakukan apa pun yang dilakukan planet tersebut di dalam orbit stabil.

Asteroid Trojan dilaporkan pernah berada di sekitar planet lain di tata surya manusia. Satu dari objek asteroid Trojan, dinamai 2010 TK7, telah dikonfirmasi mengorbit di sepanjang jalur yang sama dengan Bumi.

Dalam studi terbaru, para peneliti, asteroid Trojan yang terlihat pada 2020 dinamai asteroid 2020 XL5. Ini merupakan asteroid kedua dari jenis asteroid Trojan.

Meski ukurannya kecil, asteroid Trojan ini bisa dibilang sebagai pendamping Bumi karena keberadaannya yang selalu di dekat Bumi.

Tim mengungkap, 2020 XL5 tidak akan selamanya menjadi asteroid Trojan Bumi. Meski begitu, asteroid ini akan tetap berapa di posisinya hingga 4.000 tahun mendatang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ditemukan Desember 2020

Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)
Ilustrasi pesawat ruang angkasa DART NASA dan LICIACube Badan Antariksa Italia (ASI) sebelum menabrak asteroid Didymos. (NASA / Johns Hopkins APL / Steve Gribben)

"Penelusuran 2020 XL5 sebagai Trojan Bumi menegaskan bahwa asterois 2010 TK7 bukanlah asteroid langka, dan mungkin ada banyak asteroid Trojan lainnya," kata penulis utama studi tentang asteroid Trojan, Toni Santana Ros, dari University of Alicante dan Insitute of Cosmos Sciences di University of Barcelona.

Menurutnya, temuan tersebut mendorong tim peneliti untuk terus meningkatkan strategi survei, guna menemukan Trojan Bumi purba pertama, jika ada.

Pada Desember 2020, XL5 ditemukan oleh para astronom dengan teleskop survei Pan-STARRS 1 di Hawaii. Asteroid Trojan ini kemudian ditambahkan ke database Pusat Planet Minor International Astronomical Union. Selanjutnya, astronom Toy Dunn menghitung lintasan objek menggunakan software JPL-Horizon milik NASA yang tersedia untuk umum.

Toy Dunn pun menemukan, asteroid 2020 XL5 mengorbit di L4, titik Lagrange Bumi-Matahari. Wilayah ini merupakan wilayah dengan gravitasi seimbang.

Sementara, 2010 TK7 sebagai asteroid Trojan Bumi pertama yang ditemukan juga berada di titik yang sama.

Pengamatan

Ciri-ciri Asteroid
Ciri-ciri Asteroid (Sumber: Pixabay)

Pada saat itu, orbit asteroid 2020 XL5 belum sepenuhnya dipahami sehingga belum bisa dipastikan apakah objek tersebut berupa batu antariksa yang melintasi Bumi atau merupakan asteroid Trojan Bumi yang sebenarnya.

Untuk memastikan kebenaran asteroid Trojan Bumi atau bukan, tim yang dipimpin Santana-Ros mengamati objek tersebut. Pengamatan ini pun disebut cukup sulit. "Setiap asteroid yang mengorbit di sekitar titik-titik ini hanya akan terlihat selama waktu singkat, saat mendekati senja pada ketinggian rendah," kata Santana-Ros.

Sembari mengkombinasikan berbagai data, tim pun menyimpulkan, asteroid 2020 XL5 merupakan asteroid Trojan Bumi. Tim peneliti juga menemukan, objek ini merupakan asteroid tipe C, yang memiliki kadar karbon tinggi dan warna yang gelap.

Studi ini juga mengungkap, ukuran asteroid 2020 XL5 lebih besar ketimbang asteroid Trojan Bumi pertama yang ditemukan. Asteroid ini memiliki ukuran 0,73 mil (1,2 Km) dan lebarnya 0,4 Km.

"Kami sangat yakin, asteroid 2020 XL5 akan terus berada di titik L4 setidaknya selama 3.500 tahun lagi," kata Santana-Ros.

NASA sebelumnya pernah meluncurkan misi robotik Lucy untuk mempelajari asteroid Jupiter Trojan. Studi ini dilakukan untuk makin memahami jagat raya, secara keseluruhan.

"Asteroid Trojan seperti XL5 bisa memberikan kita informasi tentang pembentukan planet induknya dan kunci untuk memahami evolusi Tata Surya," kata Santana-Ros.

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Asteroid

Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya