Studi Ungkap Gejala Baru pada Pasien Covid-19 Varian Omicron

Menurut studi, sejumlah gejala baru pada pasien Covid-19 varian Omicron ternyata berhubungan dengan pencernaan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Feb 2022, 11:34 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 11:33 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Omicron merupakan varian Covid-19 yang masih terus diteliti perkembangannya oleh para ahli. Terlebih, gejala yang dialami pasien Omicron diketahui berbeda dari varian Covid-19 lainnya.

Menurut ahli penyakit menular WHO, Dr Maria Van Kerkhove, pasien yang terinfeksi Omicron bisa memiliki sejumlah gejala yang berbeda. Ada yang tidak memiliki gejala sama sekali, tapi di sisi lain ada pula yang memiliki menunjukkan gejala, bahkan terbilang parah.

"Secara rata-rata, kita tahu risiko rawat inap lebih rendah jika Anda terinfeksi Omicron dibandingkan Delta, tapi itu tidak berarti ini penyakit ringan," tuturnya saat sesi tanya jawab dengan Dr Abdi Mahamud seperti dikutip dari Mint, Rabu (16/2/2022).

Lantas, seperti apa gejala Omicron yang biasa dialami para pasien. Berdasarkan data apliikasi pelacakan bernama Zoe Covid Study asal Inggris, banyak pasien Omicron melaporkan gejala seperti flu, mulai dari sakit tenggorokan, nyeri tubuh, kelelahan, hingga sakit kepala.

Lalu laporan terbaru juga menyebut ada gejala tidak biasa yang dialami pasien Omicron. Beberapa di antara mereka ternyata mengeluhkan masalah pencernaan, seperti diare, tidak nafsu makan, dan sakit perut.

Sementara gejala yang sangat jarang ditemui pada mereka yang terinfeksi Omicron adalah batuk, demam, dan kehilangan penciuman. Padahal, gejala tersebut menjadi salah satu yang jamak dirasakan pasien Covid-19.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ini 3 Gejala Omicron yang Umum Dialami

Ilustrasi varian COVID-19, omicron
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Perbedaan gejala ini memang tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, mulai dari status vaksinasi, imunitas, serta hal lainnya.

Namun yang pasti, menurut WHO, orang yang sudah divaksinasi memiliki risiko lebih rendah dirawap inap termasuk meninggal ketika terinfeksi Covid-19. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksin dosis utama maupun booster.


Gejala Omicron Berbeda di Masing-Masing Pasien

(c) Shutterstock

Sebelumnya, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan memaparkan apa saja gejala Omicron yang umum dialami pasien. Yang secara umum bukanlah demam seperti terinfeksi varian Virus Corona lain.

"Gejalanya juga agak berbeda sedikit. Kalau dulu umumnya adalah gejalanya demam, sekarang biasanya nyeri tenggorok, batuk, dan hidung tersumbat," ujar Erlina saat Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

Manifestasi klinis gejala COVID-19, termasuk Omicron beragam dan ada pengaruh komorbid yang bisa memperberat kondisi pasien. Gejala COVID-19, termasuk Omicron juga ada yang asimptomatik (tanpa gejala) dan bergejala.

 


Gejala Kasus Omicron

Lonjakan Kasus Omicron di Indonesia

Walau rata-rata sebagian besar kasus Omicron bergejala ringan atau tanpa gejala, kelompok rentan tertentu, terlebih mempunyai riwayat komorbid dapat makin memperburuk kondisi.

"Gejala Omicron juga kita bagi, ada ringan, sedang, berat, dan kritis. Gejala-gejala ini bila ditemukan pada orang-orang dengan komorbid, seperti hipertensi, diabetes melitus, geriatri, penyakit autoimun, penyakit ginjal gagal jantung dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)," kata Erlina.

"Maka, ini biasanya yang punya komorbid akan menjadi penyebab parahnya penyakit hingga menimbulkan kematian," dia menjelaskan.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya