Liputan6.com, Jakarta Seorang pengguna Twitter di Skotlandia, Britania Raya, bernama Joseph Kelly, dihukum 150 jam kerja sosial karena mengunggah cuitan yang dinilai "sangat ofensif" tentang Kapten Sir Tom Moore, seorang perwira Angkatan Darat Inggris.
Moore diketahui mengumpulkan uang untuk National Health Service selama pandemi, dan menjadi tokoh nasional di Inggris yang berjalan 100 putaran mengelilingi tamannya sebelum ulang tahunnya yang ke-100.
Baca Juga
Mengutip The Verge, Selasa (5/4/2022), Moore lalu mendapatkan gelar bangsawan dari Ratu Inggris. Dia meninggal pada tahun 2021 lalu.
Advertisement
Sehari setelah meninggalnya Moore, Kelly diketahui mengunggah cuitan di media sosial Twitter yaitu: "The only good Brit soldier is a deed one, burn auld fella buuuuurn."
Pria 36 tahun itu pun dinyatakan bersalah pada bulan Februari 2021 lalu dan sempat menghadapi kemungkinan hukuman penjara.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cuitan Sudah Dihapus
Kasus ini sempat menarik perhatian terkait undang-undang Inggris, yang kerap dikritik karena memungkinkan pengguna media sosial dituntut karena mengunggah pesan yang "sangat ofensif."
Rabu pekan lalu, Kelly dikenai hukuman kerja sosial. Dalam pembelaannya, pria itu menyatakan hanya punya sedikit pengikut dan mabuk sebelum menuliskan cuitan. Menurut pengacaranya, Kelly juga menghapus cuitan tersebut 20 menit setelah mengunggahnya.
"Dia menerima bahwa dirinya salah. Dia tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi," kata sang pengacara, Tony Callahan.
"Dia segera mengambil langkah untuk menghapus cuitan itu, tapi jin sudah keluar dari botol saat itu," sambungnya.
"Tingkat kriminalitasnya adalah unggahan mabuk, pada saat dia berjuang secara emosional, yang dia sesali dan hampir seketika dihapus," kata Callahan.
Advertisement
Bentuk Pencegahan
Kelly pun dikenai 180 bulan pengawasan dan 150 jam kerja tanpa dibayar dalam bentuk Scottish Community Payback Order.
Sementara, mengutip New York Post, Sheriff Adrian Cottam yang bertanggung jawab atas hukuman Kelly, mengatakan dalam pengadilan bahwa hukuman itu penting untuk pencegahan.
"Pencegahan ini benar-benar menunjukkan kepada orang-orang bahwa terlepas dari langkah-langkah yang Anda ambil untuk mencoba dan mengingat hal-hal penting, segera setelah Anda menekan tombol biru, terjadilah," ujarnya.
(Dio/Isk)
Infografis Jerinx SID Terjerat UU ITE
Advertisement