XL Axiata Tuntaskan Pembangunan Kabel Laut Batam-Sarawak Sepanjang 700 Km

XL Axiata menuntaskan pembangunan kabel laut Batam-Sarawak sepanjang 700 Km untuk meningkatkan komunikasi international gateway.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Jun 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 09:00 WIB
XL Axiata SKKL Batam-Serawak (BaSIC).
Direktur & Chief Finance Officer XL Axiata, Budi Pramantika (kanan), bersama Executive Director PP Telecomunication Sdn Bhd, Sng Wei Kai, di Jakarta, 1 Juni 2022. Kedua pihak berhasil merampungkan proyek kerja sama pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Batam Sarawak International Cable System (BaSIC) yang menghubungkan Batam dengan Sarawak. (Foto: Corpcomm XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata dan perusahaan Malaysia PP Telecommunication Sdn Bhd menyelesaikan pembangunan proyek kabel laut, Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Batam-Sarawak, Malaysia atau Batam Sarawak International Cable System (BaSIC).

SKKL BaSIC membentang sepanjang 700 km. Pada tahap awal SKKL BaSIC ini akan mengaktifkan 2 Tera yang seterusnya akan bertahap dinaikkan sampai mencapai kapasitas maksimum 48 Tera.

Manajemen XL Axiata yakin jaringan dengan kapasitas besar dan relatif aman dari jalur gempa ini akan cukup menarik secara komersial seiring dengan pesatnya pertumbuhan trafik data saat ini dan di masa mendatang.

Bagi XL Axiata, infrastruktur baru ini memperkuat koneksi antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan kinerja dan latensi dan lebih cepat dan berkualitas.

Pembangunan proyek kabel laut SKKL Batam-Sarawak ini dimulai pada 2020 dan sudah bisa beroperasi mulai 1 Juni 2022 lalu.

Direktur and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan, SKKL Batam-Sarawak ini menjadi alternatif gateway internasional yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Sarawak, dan Hongkong.

"Selain itu SKKL ini juga menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP atau Hub di Asia, yang sekaligus akan mendukung jaringan telekomunikasi untuk Ibu Kota Negara di Kalimantan," kata Gede, dikutip dari keterangan XL Axiata, Kamis (9/6/2022).

Dia menambahkan, "Bagi kami, infrastruktur baru ini penting untuk mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan jaringan berkualitas dalam hal memberikan layanan terbaik kepada pelanggan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sediakan Akses Global yang Lebih Baik

XL Axiata SKKL Batam-Sarawak(BaSIC).
Direktur & Chief Finance Officer XL Axiata, Budi Pramantika (kanan), bersama Executive Director PP Telecomunication Sdn Bhd, Sng Wei Kai, di Jakarta, 1 Juni 2022. Kedua pihak berhasil merampungkan proyek kerja sama pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Batam Sarawak International Cable System (BaSIC) yang menghubungkan Batam dengan Sarawak. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

Gede menambahkan, XL Axiata mengambil langkah strategis ini membangun proyek SKKL BaSIC sesuai dengan komitmen menyediakan infrastruktur untuk akses internet global yang lebih baik.

Dengan demikian, keberadaan kabel bawah laut yang baru ini menjadi bagian dari upaya XL Axiata mendukung visi pemerintah dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat Indonesia melalui jaringan internet cepat dan berkualitas tinggi.

Menurut Gede, pembangunan SKKL BaSIC juga menjadi upaya XL Axiata untuk menambah akses internasional upstream yang baru guna memberikan layanan internet yang berkualitas bagi masyarakan Indonesia.

Keberadaan SKKL ini sekaligus menambah keberagaman koneksi domestik dan internasional yang sudah ada.

SKKL BaSIC ini menghubungkan Batam di Indonesia dan Kuching di Malaysia yang selanjutnya terhubung melalui kabel darat ke Pontianak di Kalimantan Barat.

Sekadar informasi saat ini, jaringan XL Axiata tersebar di 34 provinsi. Sebagian jaringan telah menembus dan melayani masyarakat di pelosok-pelosok daerah yang terpencil dan berada di perbatasan negara.

Saat ini XL Axiata memiliki sebanyak lebih dari 133 ribu BTS, di antaranya 83 ribu BTS 4G, dan jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 113 ribu kilometer, menopang kekuatan jaringan XL Axiata, untuk melayani sekitar 57 juta pelanggan di berbagai wilayah di Indonesia.

Solusi Tingkatkan Kecepatan Internet Fiber XL Axiata

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Sebelumnya, XL Axiata membangun jaringan broadband Fiber to the Home (FTTH) untuk menyediakan layanan internet rumah cepat dan stabil di berbagai provinsi di Indonesia melalui XL Home dan XL Satu Fiber.

XL Axiata pun berkerja sama dengan Huawei mengimplementasi teknologi bernama AirPON. Solusi ini diterapkan di Vila Nusa Indah, Kota Bogor, dan menjadi salah stau solusi memperluas koneksi broadband dengan efisiensi pada biaya serta waktu konstruksi FTTH.

Solusi ini bisa diterapkan untuk memperkuat layanan dari segmen bisnis konvergensi XL Axiata.

Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, “Penerapan solusi AirPON terbukti dapat mendukung XL Axiata untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan konvergensi dengan layanan berkualitas tinggi."

Ia mengklaim hasil uji coba di area yang terbatas telah dari solusi ini memperlihatkan hasil memuaskan.

"Kami percaya bahwa AirPON adalah salah satu solusi efektif yang dapat membantu XL Axiata melakukan ekspansi koneksi broadband secara lebih cepat dan efisien," katanya.

Gede memaparkan, pembangunan jaringan FTTH adalah proyek sistematis yang kompleks dan menantang, sama halnya seperti yang dihadapi oleh XL Axiata.

Menurutnya, terbatasnya jumlah equipment rooms serta jauhnya jarak ke target pengguna menjadi salah satu tantangan dalam membangun jaringan FTTH berskala besar yang membutuhkan waktu dan biaya konstruksi yang tidak sedikit.

 

Mengurangi Biaya Akuisisi

XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Sementara, AirPON membawa inovasi yang mampu menyederhanakan proses instalasi dan pemeliharaan sehingga secara signifikan mempersingkat masa konstruksi jaringan FTTH dan mempersingkat time-to-market.

Solusi ini dapat mengurangi pekerjaan akuisisi dan biaya konstruksi karena satu situs AirPON dapat mencakup 1.000 pelanggan rumahan.

Ke depannya, XL Axiata akan menerapkan solusi pembangunan jaringan canggih tersebut untuk meningkatkan efisiensi penyebaran jaringan broadband dan mengurangi biaya konstruksi.

Chief Technology Officer Huawei Indonesia, Xing Yinghua mengatakan Huawei berkomitmen untuk dapat mendukung membangun jaringan canggih yang memenuhi persyaratan untuk pengembangan di masa depan.

"Kami akan terus memberikan solusi inovatif untuk mendukung XL Axiata bertransformasi menjadi operator konvergensi termasuk mendukung pembangunan broadband nasional di Indonesia," katanya.

Sekadar informasi, XL Axiata memiliki jangkauan XL Home lebih dari 700 ribu home pass di beberapa kota di seluruh Indonesia.

Produk inovatif dari XL Home melalui XL Satu Fiber adalah produk konvergensi pertama di Indonesia yang memberikan dua keunggulan dari XL HOME Fiber dan XL Prabayar dalam satu paket.

Lewat produk ini, pelanggan mendapatkan internet rumah super cepat tanpa batas fiber dengan kecepatan hingga 1Gbps dan kuota smartphone sekeluarga hingga 300GB yang bisa dipakai untuk 5 nomor.

Promo unggulan dari XL Satu Fiber saat ini adalah paket Smart, dimana pelanggan cukup membayar Rp.334.000/bulan untuk mendapatkan internet rumah fiber dengan kecepatan hingga 50Mbps dan mendapatkan kuota HP untuk sekeluarga sebesar 25GB, ditambah gratis akses ke Vidio platinum hingga 12 bulan.

(Tin/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya