Diskominfotik DKI Jakarta Raih IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022

Diskominfo dan Statistik DKI Jakarta mengalahkan empat proyek lainnya yang dinominasikan di Public Safety – Next-Generation Emergency Services di ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards (SCAPA) 2022

oleh M Hidayat diperbarui 11 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Internet of Things, IoT
Ilustrasi Internet of Things, IoT. Kredit: methodshop via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) meraih memenangkan penghargaan dari International Data Corporation (IDC).

Berkat proyek Manajemen Pengetahuan untuk Sistem Pengendalian Banjir (Knowledge Management for Flood Control System), Diskominfotik DKI Jakarta mengalahkan empat proyek lainnya yang dinominasikan di Public Safety – Next-Generation Emergency Services di ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards (SCAPA) 2022.

"Selamat kepada Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta atas pencapaian yang memang patut disyukuri," ujar Mevira Munindra, Country Manager di IDC Indonesia.

Mevira menyebut inisiatif dari Diskominfo dan Statistik DKI Jakarta adalah contoh nyata yang sangat baik tentang bagaimana teknologi dapat membantu mengatasi tantangan kota dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

Manajemen Pengetahuan untuk Sistem Pengendalian Banjir adalah proyek smart city yang hadir sebagai upaya kebijakan berbasis data untuk mendeteksi area yang berpotensi tergenang air.

Sistem ini mengumpulkan data dan pengetahuan historis, serta melakukan analisis prediktif, untuk membantu meningkatkan kesadaran bencana, mempercepat respons berbasis sistem, dan melakukan pemantauan secara real-time.

Di balik sistem ini terdapat perangkat Internet of Things yang menarik dan memproses sejumlah besar data dan sistem Machine Learning untuk meningkatkan akurasi model. Ia juga dilengkapi dengan sensor dan data cuaca untuk mendapatkan kesadaran situasional secara real-time dan memprediksi di mana banjir akan terjadi, serta memberikan masukan yang memberikan peringatan, peringatan, dan rekomendasi keputusan.

 

Total Nominasi

"Ketika negara-negara menghadapi peningkatan risiko iklim, lebih banyak upaya untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi segera untuk memastikan keselamatan publik diperlukan," tutur Jezamin Razak, Manajer Riset Senior di IDC ASEAN.

Proyek ini, menurut Jezamin, adalah contoh bagus di mana teknologi terintegrasi seperti IoT, data analytlics, kecerdasan buatan, dan machine learning dapat menyediakan kesadaran situasional tentang naiknya permukaan air untuk memprediksi di mana banjir dapat terjadi secara real-time.

Dari lebih dari 330 nominasi smart city untuk SCAPA 2022 yang diterima dari perusahaan publik dan swasta di Asia Pasifik, hanya 22 proyek dalam 15 kategori eService yang dinobatkan sebagai yang terbaik dari yang terbaik di bidangnya masing-masing. Asia Tenggara mendapatkan 7 dari 22 penghargaan, sedangkan kawasan Asia Timur mengantongi 11 dari 22 penghargaan.

"Kami senang menyaksikan lebih banyak peserta dalam penghargaan dan pengenalan kategori Manajemen Pandemi di mana kami mengenali solusi teknologi inovatif untuk mengelola situasi COVID-19. Di ASEAN, kami menyambut peningkatan penggunaan automatisasi, data real-time, data analytics dan kecerdasan buatan oleh sektor publik," kata Razak.

Gandeng Jerman, Anies Baswedan Janji Jakarta Future City Hub Siap di September 2022

Diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan ke lokasi Jakarta Future City Hub. Ia datang bersama Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel. Hub tersebut adalah bagian dari Jakarta Smart City dan mendapat dukungan dana dari Uni eropa.

Berdasarkan rilis resmi Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Jumat (29/4/2022), Jakarta Future City Hub akan one-stop-shop untuk startup, founders, dan inovator dalam konsep co-working, networking, dan ruang kegiatan serta lokakarya.

Dalam sambutannya, Gubernur Anies menyampaikan, ini merupakan tempat bagi para wirausahawan, pelaku usaha startup dan kegiatan digital untuk bisa bekerja bersama.

"Ini merupakan satu tempat di mana siapa saja bisa datang untuk saling bertemu, sehingga ada interaksi, saling belajar, berbagi pengalaman, tukar pikiran, dan kerja bersama. Sebuah fasilitas untuk membuat ekosistem digital di Jakarta bisa tumbuh lebih pesat lagi," ucap Gubernur Anies Baswedan.

 

Pentingnya Kolaborasi

Lebih lanjut, Gubernur Anies menjelaskan kekuatan dari pembangunan bidang digital ini adalah ruang kolaborasi untuk menghadapi tantangan perkotaan. 

"Perhatikan saja sekarang semua tumbuh dalam bentuk kolaborasi. Tempat ini dipakai supaya kolaborasi, khususnya di area digital bisa berjalan dengan baik. Insya Allah September nanti bisa digunakan," kata Gubernur Anies.

Bagian penting dari Smart City ini pun diharapkan menjadi pusat pengembangan ekosistem kewirausahaan di Jakarta, mendorong inovasi, ketahanan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dengan memberdayakan wirausahawan dan memungkinkan kolaborasi lintas sektoral.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya