Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengembang game yang juga penerbit kartu dari waralaba Yu-Gi-Oh! ikut berduka cita atas meninggalnya kreator dari permainan tersebut, Kazuki Takahashi.
"Kami sangat terkejut dan sedih mendengar meninggalnya Kazuki Takahashi yang secara tiba-tiba," tulis perusahaan asal Jepang itu dalam keterangan tertulis di laman resminya, dikutip Jumat (8/7/2022).
Baca Juga
Lewat pesannya yang berjudul In memory of Mr. Kazuki Takahashi, Konami pun menyampaikan terima kasihnya atas dunia "Yu-Gi-Oh!" buatan Takahashi yang menurut mereka luar biasa.
Advertisement
"Pikiran kami bersama teman-teman dan keluarganya pada saat yang sulit ini," tulis perusahaan yang juga mengembangkan waralaba eFootball ini.
"Bersama dengan penggemarnya yang tak terhitung jumlahnya, kami berjanji untuk melanjutkan 'Yu-Gi-Oh!' warisan dengan semua cinta dan perhatian yang layak," imbuh Konami.
Dikutip dari Polygon, Yu-Gi-Oh! pertama kali hadir sebagai sebuah serial manga di majalah Weekly Shonen Jump dari September 1996 sampai tahun 2004.
Kisahnya berpusat pada tokoh yang memiliki rambut unik nan runcing bernama Yugi Muto, yang dapat memanggil alter ego bernama Yami Yugi, setelah memecahkan teka teki Millenium Puzzle.
Keduanya pun berusaha untuk menjadi duelist yang terkuat dalam permainan Duel Monsters, serta menghadapi segala tantangan dengan taruhan yang besar.
Manga Yu-Gi-Oh! kemudian diangkat ke berbagai media mulai dari serial anime, cerita spin-off, film animasi, video game, dan yang paling terkenal adalah trading card game atau kartu permainan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kartu hingga Game Yu-Gi-Oh!
Yu-Gi-Oh! Trading Card Game dirilis di Jepang tahun 1999. Kemudian, Konami membawanya ke negara-negara Barat di 2002. Permainan ini pun sukses besar dengan lebih dari 35 miliar kartu telah terjual sampai saat ini.
Puluhan game juga sudah dirilis oleh Konami ke berbagai platform bahkan masih berlanjut sampai saat ini. Beberapa judul game itu seperti Yu-Gi-Oh! Forbidden Memories, Yu-Gi-Oh! The Duelists of the Roses, hingga Yu-Gi-Oh! Duel Links.
Bulan Januari 2022 lalu, Konami juga baru saja merilis gim gratis yaitu Yu-Gi-Oh! Master Duel untuk PC, dan mendapatkan kesuksesan besar di platform Steam.
Sebelum meninggal dunia, Takahashi masih aktif dalam membuat komik. Di bulan Juni, karyanya yang berjudul Secret Reverse diterbitkan oleh Marvel dan Viz Media.
Secret Reverse merupakan sebuah komik yang berkisah tentang Iron Man dan Spider-Man, di mana Tony Stark pergi ke Jepang untuk menghadiri konvensi permainan.
Di situ, Stark bertemu dengan CEO perusahaan permainan kartu yang tampaknya memiliki niat jahat.
Â
Advertisement
Kreator Yu-Gi-Oh! Ditemukan Meninggal Dunia
Kazuki Takahashi sendiri meninggal dunia di usia 60 tahun. Dia ditemukan meninggal di perairan Nago, Prefektur Okinawa pada Rabu, 6 Juli 2022 pagi waktu setempat, seperti dilaporkan NHK.
Takahashi, yang memiliki nama asli Kazuo Takahashi itu, ditemukan mengambang dengan alat snorkeling masih terpasang. Pejabat penjaga pantai pun mengonfirmasi jenazah yang ditemukan adalah sang penulis manga.
Dikutip dari Japan Times, penjaga pantai masih mencari tahu penyebab kematian pria kelahiran 4 Oktober 1961 itu. Menurut TBS, Takahashi diketahui bepergian ke Okinawa sendirian.
Perusahaan penyewaan mobil mengontak polisi pada Rabu malam karena mereka tidak bisa mengontak Takahashi. Hal itu memunculkan kecurigaan penjaga pantai Jepang tubuh tak bernyawa yang ditemukan adalah dia.
Â
Mengejutkan Penggemar
Pihak berwenang mengatakan ada luka di perut dan bagian bawah tubuh lainnya. Dicurigai gigitan itu berasal dari hiu atau mahkluk laut lainnya, lapor TBS.
Kabar kematian Takahashi itu mengejutkan sejumlah penggemarnya. Mereka menyampaikan kesedihan lewat unggahan di media sosial.
"Selamat beristirahat, Kazuki Takahashi-sense. Manga Anda selalu dan akan selalu terus menginspirasi kami hingga generasi yang akan datang," cuit pemilik akun Twitter @TakahashiArtYGO.
"Kami akan membawa pesan yang Anda sampaikan ke dunia melalui seni Anda dan hidup bersama mereka sampai kita bertemu lagi," tambah akun tersebut.
(Dio/Ysl)
Advertisement