Liputan6.com, Jakarta - Platform distribusi konten digital Migo mengumumkan kerja sama mereka dengan Lionsgate Play, untuk mendistribusikan konten-konten film dari platform streaming tersebut.
Lionsgate Play sendiri sebelumnya sudah diluncurkan di Indonesia pada awal tahun 2021 yang lalu.
Baca Juga
Melalui keterangan resminya, Sabtu (23/7/2022), mulai 28 Juli 2022, aplikasi Migo bakal menampilkan ratusan film dari platform video-on-demand besutan Lionsgate tersebut.
Advertisement
Kerja sama ini pun akan membuat 1,4 juta pengguna Migo, dapat mengakses ratusan film dari Lionsgate Play. Adapun, Migo menyebut sudah memiliki jaringan hingga 1.400 lokasi di Indonesia.
"Kami berharap agar pelanggan Migo, dapat lebih mudah mengakses judul-judul kelas dunia dari Lionsgate Play," kata Dan Connor, CEO Migo Indonesia.
Connor menyebut, ada beberapa judul populer yang akan dihadirkan Lionsgate Play melalui Migo seperti Hunger Games, Astro Boy, Twilight, Step Up, Hellboy, Saw 2, dan lain-lain.
"Kami optimis bahwa hal ini bisa menjadi peluang bagi Migo dan Lionsgate Play untuk menjadi solusi masyarakat Indonesia yang masih kesusahan mengakses konten-konten digital," kata Connor.
Dalam pernyataannya, Migo menilai masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk lebih sering mengakses konten digital melalui smartphone. Namun, tidak sedikit yang mengalami keterbatasan jaringan dan kuota internet.
Hal inilah yang dilihat Migo dan Lionsgate Play sebagai salah satu peluang bisnis, untuk dapat mencapai lebih banyak lagi lapisan masyarakat di Tanah Air.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Migo Klaim Ada Kenaikan Pengguna
Migo lebih lanjut mengklaim, terdapat kenaikan jumlah pengguna aplikasinya yang mencapai lebih dari 80 persen pengguna dalam setahun terakhir.
"Kami sadar bahwa salah satu dampak pandemi membuat masyarakat Indonesia kerap menikmati konten dari rumah, khususnya melalui mobile," kata Guntur Siboro, Country Head, Lionsgate Play Indonesia.
Menurut Guntur, saat ini para penyedia layanan konten berlomba-lomba menyediakan konten eksklusif dengan harga yang beragam.
"Melalui kerjasama dengan Migo, di harapkan dapat menjadi solusi distribusi film dari Lionsgate Play dengan harga yang jauh lebih terjangkau, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi," kata Guntur.
Kemudian, Migo mengatakan bahwa dengan kerja sama ini, film-film dari Lionsgate Play dapat diunduh melalui Warung Migo, yang sudah tersebar di lebih dari 1.400 lokasi di Jabodetabek, Serang, dan Cirebon.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Cara Netflix Batasi Pengguna Berbagi Akun dan Password
Sementara itu, Netflix semakin serius untuk membatasi pengguna yang suka berbagi akun dan password, dimana saat ini sedang dilakukan uji coba di beberapa negara Amerika Latin.
Kabar terkini, perusahaan streaming film itu sudah memperkenalkan opsi berlangganan baru yang bernama "Add a home".
Mengutip GSM Arena, Rabu (20/7/2022), opsi "Add a home" ini memungkinkan pengguna berbagi akunnya ke beberapa anggota keluarga lain.
Tentunya untuk memanfaatkan opsi baru ini, pengguna harus membayar biaya setiap kali menambahkan anggota keluarga lain dengan fitur "Add a home" ini.
Adapun "Add a home" ini adalah pembaruan fitur "Add Extra Member" yang dsudah diperkenalkan pertama kali di Chili, Kosta Rika, dan Peru awal tahun ini.
Rencananya fitur baru Netflix ini sudah mulai diuji coba di Argentina, Republik Dominika, El Salvador, Guatemala, dan Honduras. Lalu berapa biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh pengguna? Pengguna paket Basic hanya dapat menambahkan satu pengguna ke akun.
Sementara untuk paket Standar dan Premium, masing-masing bisa menambahkan dua dan tiga pengguna ke akun mereka.
Netflix menjabarkan, biaya yang harus dibayarkan untuk menambah satu pengguna sekitar USD 1,60 (Rp 24 ribu) per bulan di Argentina, dan USD 2.99 (Rp 45 ribu) per bulan di daerah Amerika Latin lainnya.
Netflix Kehilangan Hampir 1 Juta Pelanggan pada Q2 2022
Di sisi lain, Netflix mengungkapkan telah kehilangan hampir 1 juta pelanggan (tepatnya 970.000) pada Q2 2022. Itu jauh lebih banyak dari Q1 2022 yang mengalami penurunan 200 ribu pelanggan.
Pun demikian, Netflix menyebut ada pertumbuhan pelanggan yang lebih baik dari perkiraan, terutama di wilayah Asia Pasifik.
Perusahaan masih menghasilkan laba bersih US$ 1,44 miliar meskipun basis pelanggan menyusut dan nilai tukar mata uang asing yang tidak menguntungkan untuk dolar AS.
"Nilai tukar yang tidak bersahabat adalah masalah yang sangat sulit ketika hampir 60 persen pendapatan berasal dari luar negeri," kata Netflix, sebagaimana dikutip dari Engadget, Rabu (20/7/2022).
Perusahaan memprediksi akan mengantongi 1 juta pelanggan Netflix baru. Meskipun itu jauh dari pertumbuhan 4,4 juta pelanggan yang berlangsung pada tahun sebelumnya.
Serial Stranger Things 4 dinilai bisa mendongkrak jumlah pelanggan. Di Inggris, Stranger Things 4 menjadi serial yang paling banyak ditonton hingga saat ini dengan lebih dari 1,3 miliar jam penayangan.
(Dio/Ysl)
Advertisement