Liputan6.com, Jakarta - Smartphone saat ini memang sudah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan sehari-hari, entah itu mendengarkan musik, nonton film, hingga ngobrol di aplikasi chatting.
Tentunya semua hal ini dimudahkan dengan beragam aplikasi pendukung yang dapat di instal ke dalam HP Android kamu selama bertahun-tahun.
Baca Juga
Namun dari sekian banyak aplikasi yang terpasang di perangkat Android, apakah seluruhnya kamu pakai dalam keseharian?
Advertisement
Pastinya sebagian besar dari kamu tidak membuka hingga tak sadar ponsel yang dipakai memiliki aplikasi bawaan tersebut.
Nah, ketimbang memenuhi kapasitas memori dan berpotensi membuat HP Android kamu nge-lag. Berikut ini adalah tipe-tipe aplikasi Android yang wajib dihapus dari ponsel.
Apa saja? Simak daftar lengkapnya di bawah ini sebagaimana dikutip dari MakeUseOf, Minggu (31/7/2022).
1. Aplikasi Bawaan
Bagi sebagian besar pengguna Android, salah satu hal paling dibenci adalah bloatware. Meski beberapa aplikasi bawaan dapat berguna, banyak yang mengeluh mereka harus menghapus aplikasi yang tidak dipakai.
Perlu diketahui, setiap OEM ponsel Android memiliki jumlah bloatware yang berbeda satu sama lain. Beberapa ada yang minim aplikasi bawaan, lainnya dipenuhi bloatware.
Ditambah lagi, beberapa aplikasi bawaan ini terkadang tidak dapat dihapus dari perangkat. Karena itu, kamu harus menonaktifkan aplikasi itu secara manual bila tidak ingin berjalan di latar belakang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Aplikasi Utilitas Lawas
Sejak lahir pada 2008, OS Android berkembang dengan sangat pesat. Kala itu, pengguna harus menginstal aplikasi tambahan untuk dapat menggunakan flash LED sebagai senter hingga pemindai QR.
Namun kini semua hal tersebut tidak diperlukan lagi, lewat update-an sistem operasi Android hingga pembaruan ayng diluncurkan oleh masing-masing vendor.
Oleh karena itu, kamu sudah tidak perlu lagi mengunduh aplikasi utilitas, seperti kalkulator hingga senter ke dalam ponsel.
3. Aplikasi Pendongkrak Perfoma
Sudah menjadi rahasia umum bagi kebanyakan pengguna Android, aplikasi pendongkrak performa yang marak bermunculan di Google Play Store tidak berpengaruh besar terhadap perangkat kamu saat dipakai.
Contohnya aplikasi pembersih RAM tidak berfungsi secara optimal, banyak proses yang dihentikan secara otomatis kembali dimulai lagi karena itu penting bagi ponsel untuk menjalankan fungsi normalnya.
Ditambah, setiap kamu membuka aplikasi yang ditutup paksa prosesnya akan memakan waktu lebih lama untuk loading ketimbang kamu tidak melakukan apa-apa dan membiarkannya.
Contoh lainnya adalah plikasi penghemat baterai dimana saat ini sudah tidak relevan dan berguna, toh sebagian besar ponsel Android sudah dilengkapi dengan mode hemat baterai bawaan.
Selain itu, mode ini bekerja jauh lebih baik daripada solusi pihak ketiga mana pun.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
4. Aplikasi dengan Kemampuan Sama
Memiliki lebih dari satu aplikasi di ponsel yang memiliki fungsi saat ini memang sudah sangat umum. Hal ini mencakup browser, notepad, backup, aplikasi chatting, dan masih banyak lagi.
Dalam beberapa hal, dua aplikasi sama menyediakan fitur sangat berbeda, kerena itu mungkin masuk akal untuk mempertahankan keduanya.
Tetapi jika salah satu aplikasi jelas lebih baik, kamu mungkin harus mempertimbangkan untuk menghapusnya dari perangkat.
Misalnya, jika kamu menggunakan perangkat Galaxy maka akan ada opsi pakai Samsung Internet dan Google Chrome sebagai browser seluler.
5. Game dan Aplikasi yang Tidak Dipakai Lagi
CoDM, PUBG Mobile, Arena of Valor, Mobile Legends, Free Fire, Genshing Impact, atau Apex Legends Mobile, merupakan deretan game yang mampu membantu kamu mengisi waktu kosong dan bermain dengan temang secara online.
Akan tetapi, ada baiknya bilamana kamu menghapus deretan judul game yang sudah dimainkan lagi dari perangkat. Toh dengan ini storage di HP pun semakin lapang untuk aplikasi atau game lainnya.
Hal ini juga berlaku dengan aplikasi yang sudah lama tidak dipakai, entah itu aplikasi kencan,, kesehatan, atau media sosial lama dan tidak pernah dibuka lagi.
(Ysl/Isk)