Kementerian Kesehatan RI Terapkan Kearsipan Elektronik

Kementerian Kesehatan kini menerapkan kearsipan elektronik melalui Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

oleh M Hidayat diperbarui 07 Agu 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Transformasi Digital, Digitalisasi, Arsip Digital, Folder, Dokumen Digital. Kredit: WilliamsCreativity via Pixabay
Ilustrasi Transformasi Digital, Digitalisasi, Arsip Digital, Folder, Dokumen Digital. Kredit: WilliamsCreativity via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan kini menerapkan kearsipan elektronik melalui Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

Melalui penerapan Srikandi, tata naskah dinas elektronik di Kemenkes akan dihentikan penggunaanya.

Dari 225 satuan kerja Kemenkes di seluruh Indonesia, 180 satuan kerja menggunakan Srikandi. 45 satuan kerja sisanya sedang dalam proses untuk pembuatan akun.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan surat-menyurat atau disposisi tidak akan efektif jika masih menggunakan metode konvensional. Ia menilai, transformasi digital diperlukan untuk membuat kearsipan di Kemenkes menjadi lebih efisien dan transparan.

"Saya berterima kasih kepada Arsip Nasional RI (ANRI) yang membuat Srikandi dan mempermudah proses tindak lanjut," ujar Kunta.

Dia pun meyakini tidak akan ada lagi penumpukan dokumen surat-menyurat dan kemungkinan dokumen terselip berkat penerapan Srikandi, sehingga proses kearsipan menjadi lebih efisien.

Fitur utama Srikandi meliputi pembuatan naskah dinas, pemeliharaan arsip untuk menjaga keautentikan dokumen, serta pembinaan dan pengolahan arsip.

"Melalui penggunaan Srikandi diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akuntabilitas dalam kearsipan. Hal ini karena informasi berbasis digital ini bisa terekam dengan baik dan memudahkan komunikasi dan koordinasi antar pemerintah," tutur Kunta.

Kunta pun berharap penerapan Srikandi bisa mencapai target organisasi, termasuk di antaranya mendukung upaya penghematan anggaran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Supervisi Penggunaan Srikandi

Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani mengatakan penggunaan Srikandi disupervisi melalui pengawasan kearsipan. Itu bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan yang telah memenuhi prinsip kaidah dan standar kearsipan nasional.

Rini pun mengatakan, gambaran kondisi tertib arsip hasil pengawasan di tingkat kementerian relatif baik. Di antara 34 kementerian, ada 31 kementerian atau 91,17% dengan nilai baik.

"Kemenkes mencapai predikat nilai sangat memuaskan selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2019 sampai 2021 dengan nilai AA," kata Rini.

Per Juli 2020, Srikandi telah diterapkan di 36 Kementerian/Lembaga Negara.

"Upaya-upaya baik telah dilakukan Kemenkes dalam rangka pemanfaatan Srikandi sejak November 2020 mulai dari mengikuti sosialisasi, mengikuti bimbingan teknis, pemberian akun uji coba, dan hari ini dilakukan pencanangan penggunaanya," tutur Rini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Konferensi DTI-CX Resmi Digelar, Ajang Percepat Transformasi Digital di Indonesia

Pembukaan DTI di JCC Senayan
Pembukaan konferensi dan pameran Digital Transformation Indonesia (DTI) di JCC Senayan, Rabu (3/8/2022). Pameran ini digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat agenda transformasi digital Indonesia. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani).

Diwartakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka gelaran perdana Digital Transformation Indonesia Conference and Expo 2022 (DTI-CX).

Pameran ini merupakan salah satu upaya untuk turut mendukung agenda transformasi digital Indonesia sekaligus rangkaian acara Peringatan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi ke-77.

Acara ini dihelat oleh PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) bersama Kementerian Kominfo, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Pameran yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC Senayan) pada 3-4 Agustus 2022 ini menghadirkan peserta penyedia solusi teknologi dari berbagai industri.

Mulai dari Telkom Indonesia, Telkomsel, EDGE DC, Indonet, Outsystems, VMWare, Veem, Elitery, XL Axiata, Kayreach System, dan lain-lain.

 

85 Pembicaran dan 14 Panel Diskusi

President Director PT Adhouse Clarion Events Toerangga Putra mengatakan, rangkaian Digital Transformation Indonesia telah digelar sejak Maret 2022 baik melalui webinar hingga roundtable discussion.

Toerangga menyebut, lewat pameran ini, "beragam perusahaan penyedia solusi teknologi digital bakal hadir dan memamerkan produk andalannya.

Mulai dari bidang keamanan digital, artificial intelligence, solusi enterprise, integrator sistem, talent & training, hongga cloud & data management."

Ia menambahkan DTI-CX 2022 juga akan menggelar konferensi yang berperan sebagai ruang diskusi mengenai isu-isu penting yang erat kaitannya dengan transformasi digital.

DTI-CX mengambil tema 'Transforming people, business, and society - Menyinergikan Transformasi Pelayanan Publik, Pelaku Bisnis, dan Masyarakat.'

Nantinya konferensi DTI-CX juga akan menghadirkan 85 pembicara yang ahli di bidang masing-masing yang dibagi dalam 14 panel diskusi.

Pameran dan konferensi ini digadang-gadang akan dihadiri lebih dari 1.000 delegasi mulai dari senior level di sektor pemerintah, jasa keuangan, telekomunikasi, FMCG, e-commerce, manufaktur, energi, utilitas, dan infrastruktur.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya