Liputan6.com, Jakarta - Alone in the Dark, game bergenre survivor horror yang sempat populer di 1992 akan di-remake oleh studio THQ Nordic.
Seperti gim orisinalnya pada 1992, player akan dibawa ke latar belakang cerita tahun 1920 di kota New Orlens.
Baca Juga
Game remake Alone in the Dark ini akan dikerjakan secara langsung oleh studio asal Swedia, yakni Pieces Interactive (Magicka 2, Titan Quest: Atlantis), sebagaimana dikutip dari Polygon, Minggu (14/8/2022).
Advertisement
Selain studio gim tersebut, Alone in the Dark remake ini juga akan melibatkan penulis skrip dari studio Frictional Games yang membuat Soma dan Amnesia: The Dark Descent.
Sosok tersebut adalah Mikael Hedberg, yang kabarnya akan membuat cerita baru dengan menggabungkan karakter, tempat, dan elemen tematik dari tiga gim pertama di seri Alone in the Dark.
Alone in the Dark remake ini akan tetap menggunakan Edward Carnby atau Emily Hartwood sebagai karakter yang dapat dipilih gamer untuk dimainkan.
Gamer juga akan mendapatkan perspektif mereka sendiri tentang cerita di dalam game ini.
Berdasarkan deskripsi THQ Nordic soal Alone in the Dark ini, Emily mengawali pencarian pamannya yang hilang dengan meminta bantuan detektif swasta, yaitu Edward.
Petualangan keduanya akan membawa mereka ke Derceto Manor, dan harus berhadapan dengan penghuni aneh, dan makhluk mengerikan dari dunia mimpi buruk.
Untuk menghidupkan monster-monster itu, THQ Nordic menggandeng Guy Davis, seniman buku komik dan desainer monster yang sering berkolaborasi dengan Guillermo del Toro.
THQ Nordic dan Pieces Interactive menjanjikan gim ini akan tampil dengan menegangkan, pertarungan yang intens, dan teka-teki menantang.
Sayangnya, walau sudah dikembangkan sejak 2019, THQ Nordic masih belum mengungkap tanggal kapan game remake Alone in the Dark ini meluncur di PS5, Xbox Series X, dan PC Windows.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rockstar Ingin GTA VI Jadi Tolok Ukur di Industri Game
Di sisi lain, CEO Take-Two Interactive, Strauss Zelnick mengungkapkan rasa percaya dirinya terhadap judul baru dari serial game terpopuler mereka Grand Theft Auto (GTA) yang tengah dalam penggarapan, GTA VI.
Dalam laporan keuangan baru-baru ini, Zelnick menyebut penjualan GTA V dan Red Dead Redemption 2 terus tinggi mengingat Rockstar Games sedang mengerjakan GTA VI.
Mengutip Hypebeast, Sabtu (13/8/2022), Zelnick juga menyebut bahwa pengembangan judul berikutnya dalam seri Grand Theft Auto berjalan dengan baik.
"Tim Rockstar Games bertekad sekali lagi untuk menetapkan tolok ukur kreatif untuk seri, industri kami, dan untuk semua hiburan — seperti yang telah dilakukan label dengan setiap perilisan garis depan mereka," kata CEO Take-Two itu.
Zelnick tidak membocorkan apapun soal GTA VI. Meski begitu, sudah banyak rumor yang bertebaran soal game ini. Misalnya, sebuah bocoran mengklaim bahwa GTA VI akan menghadirkan tokoh utama perempuan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Potensi Hadirnya Protagonis Wanita di GTA VI
Seperti diketahui, sejak GTA pertama kali dirilis di PlayStation pertama hingga yang terbaru GTA V, semua tokoh yang dimainkan oleh player adalah pria. Sebut saja CJ, Tommy Vercetti, Trevor Philips hingga Franklin Clinton.
Mengutip The Verge, Minggu (31/7/2022), hal itu terungkap dalam sebuah laporan Bloomberg, tentang progres pengembangan game action open-world besutan Rockstar ini.
Sumber Bloomberg juga mengklaim, kemungkinan GTA VI baru akan rilis setidaknya dua tahun lagi.
Rockstar pun kabarnya juga melakukan upaya perombakan budaya internal perusahaan, sejak Red Dead Redemption 2 di 2018, diwarnai oleh laporan buruknya kondisi kerja di studio.
Bloomberg pun menyebut, perusahaan berusaha meningkatkan moral sejak saat itu. Pengembangan GTA VI juga dikelola sedemikian rupa, demi meminimalkan krisis yang dialami karyawan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Kemungkinan Latar GTA VI
Dikutip dari IGN, Dan Houser, salah satu pendiri Rockstar yang sudah cabut dari perusahaan, memang sempat mengatakan mereka sedang memikirkan tokoh utama wanita sejak tahun 2013.
Kabar lainnya, latar belakang dari game ini adalah versi fiksi dari Miami. Ini tentu mengingatkan kita akan latar game GTA: Vice City di tahun 2002. Namun, latarnya akan diperbarui seiring berjalannya misi dan munculnya kota baru.
Menurut laporan Bloomberg, game ini diberi kode Project Americas, karena awalnya ingin memasukkan wilayah berdasarkan yang diangkat dari Amerika Utara dan Selatan.
Namun, rencana tersebut batal sebagian demi mengurangi krisis karyawan. Sumber juga menyebut, pengembang skeptis tentang prediksi peluncuran antara April 2023 dan Maret 2024, karena banyak perubahan di tim dan hambatan produksi.
(Ysl/Dam)
Advertisement