Liputan6.com, Jakarta - Incognito adalah salah satu mode dari Google Chrome untuk melindungi penggunanya ketika sedang browsing di internet.
Mode ini memberikan pengguna Chrome kemampuan untuk melakukan penelusuran tanpa tercatat ke dalam sejarah browsing.
Baca Juga
Melalui Incognito Mode, Chrome memastikan agar pengguna bisa melakukan kegiatan yang bersifat privasi tanpa khawatir meninggalkan jejak.
Advertisement
Dalam browsing menggunakan Incognito, pengguna perlu memastikan halaman tersebut selalu terbuka.
Ketika halaman tersebut ditutup, situs website yang dikunjungi menggunakan mode Incognito akan menghilang dan tidak akan tercatat sejarah Chrome.
Masalah lain yang muncul ketika pengguna meninggalkan tab Incognito dalam posisi terbuka adalah orang lain mengakses HP Android juga bisa melihat halaman Incognito yang terbuka.
Untuk mengatasi masalah ini, Incognito menyediakan opsi untuk mengunci Chrome Incognito, sebagaimana dikutip dari The Sun, Kamis (22/9/2022).
Lock Incognito menyediakan kemampuan mencegah orang lain yang sedang memegang smartphone pengguna untuk mendapatkan akses ke halaman Incognito.
Â
Cara Mengaktifkan Lock Incognito
Sebelum menikmati fitur Lock Incognito, pastikan perangkat Android sudah menggunakan software terbaru dan Google Chrome sudah diperbarui.
Pengguna tinggal pergi ke Settings pada Google Chrome lalu pilih menu Privacy and Security. Cari opsi Lock Incognito Tabs When You Leave Chrome, lalu geser switch untuk mengaktifkan kunci.
Setelah ini, halaman Incognito akan secara otomatis terkunci saat pengguna meninggalkan aplikasi Chrome.
Perlu diketahui bahwa opsi ini belum banyak dimiliki oleh seluruh versi Android, sebab masih disebarkan secara bertahap dan dibutuhkan update terbaru dari aplikasi Google Chrome untuk menggunakan fitur ini.
Untuk Android versi terbaru bisa menggunakan fitur tersebut dengan mengunjungi link berikut: chrome://flags/#incognito-reauthentication-for-android
Meskipun sudah dilengkapi kunci, Incognito hanya dapat melindungi jejak browsing pengguna dengan mencegahnya tercatat ke dalam sejarah Chrome.
Website yang dikunjungi dan Internet Service Provider akan tetap mengetahui pengguna sedang mengakses situs tersebut.
Untuk mengatasi hal ini dan mengoptimalkan kegiatan browsing, pengguna bisa memasang VPN ketika melakukan browsing. Dengan mengaktifkan VPN, pengguna bisa mencegah ISP untuk membaca situs yang pengguna kunjungi.
Advertisement
Ada Celah Keamanan di Google Chrome
Di sisi lain, Google telah merilis Chrome 105.0.5195.102 untuk pengguna Windows, Mac, dan Linux untuk mengatasi satu kelemahan keamanan tingkat tinggi atau berbahaya.
"Google mengetahui laporan ada eksploitasi untuk CVE-2022-3075 (eksploitasi zero-day yang keenam)," kata perusahaan dalam blog penasihat keamanan yang diterbitkan belum lama ini.
Zero-day adalah serangan siber yang dilakukan dengan cara memanfaatkan celah keamanan pada sebuah platform atau website.
Versi baru ini diluncurkan di saluran Stable Desktop, di mana Google mengatakan bahwa itu akan menjangkau seluruh basis pengguna dalam hitungan hari atau minggu.
Pembaruan ini segera tersedia, dengan cara masuk ke menu Chrome > Bantuan > Tentang Google Chrome.
Peramban web juga akan memeriksa pembaruan baru dan menginstalnya secara otomatis setelah peluncuran berikutnya. Demikian sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, Minggu (4/9/2022).
Bug zero-day yang diperbaiki kali ini (CVE-2022-3075) adalah kerentanan tingkat tinggi yang disebabkan oleh validasi data yang tidak memadai di Mojo, kumpulan pustaka runtime yang memfasilitasi pengiriman pesan melintasi batas antar dan intra-proses yang tak beraturan.
Ditemukan Peneliti Keamanan
Google mengatakan masalah keamanan ini ditemukan oleh peneliti keamanan yang memilih untuk melaporkannya secara anonim.
Meskipun vendor browser mengatakan zero-day telah dieksploitasi di 'alam liar', namun mereka belum membagikan detail teknis atau info mengenai insiden ini.
"Akses ke detail bug dan tautan dapat tetap dibatasi hingga sebagian besar pengguna diperbarui dengan perbaikan," kata Google.
"Kami juga akan mempertahankan batasan jika bug ada di perpustakaan pihak ketiga yang bergantung pada proyek lain yang serupa, tetapi belum diperbaiki," Google menambahkan
Dengan menunda rilis lebih banyak informasi tentang serangan ini, Google kemungkinan bertujuan untuk memberi pengguna Chrome waktu yang cukup untuk memperbarui dan mencegah upaya eksploitasi hingga lebih banyak pelaku ancaman membuat eksploitasi mereka sendiri untuk diterapkan dalam serangan.
Advertisement