Rayakan Ultah ke-30 SMS, Google Luncurkan Fitur Baru untuk Aplikasi Messages

Google mengumumkan sjeumlah fitur baru untuk aplikasi Messages bersamaan dengan peringatan 30 tahun layanan SMS.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Des 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 07:30 WIB
Google
Tampilan Android Messages dari Google. (sumber: Messages)

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan fitur baru untuk aplikasi Messages bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-30 layanan SMS. Adapun fitur yang dihadirkan Google adalah dukungan enkripsi end-to-end untuk group chat.

Dikutip dari GSM Arena, Senin (5/12/2022), fitur ini akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan melalui program open beta untuk sejumlah pengguna. Sebelumnya, enkripsi end-to-end sendiri sudah hadir untuk percakapan pribadi.

Selain mengumumkan kehadiran enkripsi end-to-end untuk group chat, Google akan juga mengungkapkan aplikasi Messages yang mendukung RCS (Rich Communication Services), memungkinkan pengguna memberikan emoji reaksi pada pesan yang dikirimkan.

Kemampuan ini mirip dengan aplikasi chatting lain yang ada sekarang, seperti WhatsApp atau Telegram. Bersama dengan peringatan ke-30 SMS, Google juga menyorot soal kemampuan yang ditawarkan RCS saat ini.

Menurut raksasa internet itu, RCS didesain untuk bisa bekerja secara universal. Dengan kata lain, layanan ini bisa menawarkan pengalaman berkirim pesan yang sama, tidak terpengaruh dengan sistem operasi, lokasi, maupun perangkat yang dipakai,

"Dan hari ini, seluruh operator seluler besar dan manufaktur telah mengadopsi RCS sebagai standar-kecuali Apple," tulis Google.

Google menulis, penolakan Apple untuk menerapkan RCS membuat pengalaman berkirim pesan menjadi terhambat.

"Apple menolak mengadopsi RCS dan memilih melanjutkan dengan SMS ketika pengguna iPhone berkirim pesan dengan pengguna Android, yang berarti pengalaman berkirim teks mereka terjebak di 1990-an," tulis Google.

Oleh sebab itu, Google pun terus mencanangkan kampanya GettheMessage yang dimulai sejak beberapa bulan lalu agar Apple bisa segera mengadopsi RCS.

Kendati demikian, Apple sendiri diketahui sendiri bersikukuh tidak tertarik mengadopsi RCS dalam aplikasi olah pesan miliknya.

Google Ejek Apple, Dianggap Jadi Follower dalam Inovasi Smartphone

Google.   Pawel Czerwinski/Unsplash
Google. Pawel Czerwinski/Unsplash

Belum lama ini Google mengadakan konferensi pers untuk meluncurkan flagship smartphone Google Pixel 7 series-nya. Perusahaan juga merilis smartwatch pertama mereka, Google Pixel Watch.

Uniknya, dalam konferensi pers, Google menyebut-nyebut Apple, iPhone 14, dan iOS 16.

Bukan hanya itu, Google juga menyebut tentang dukungan pesan RCS yang enggan diadopsi oleh Apple. Bukan hanya itu, Google juga mengkritik Apple dalam hal inovasi smartphone.

"Pixel selalu menjadi pemimpin dalam inovasi smartphone. Kami melihatnya sebagai kekaguman ketika orang lain di industri mengikuti kami, seperti 'AOD' dan 'At a Glance' untuk menempatkan informasi yang berguna langsung di layar kunci," kata VP Manajemen Produk Google Brian Rakovsky, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (9/10/2022).

Rakovsky merujuk pada fitur baru di iOS 16 dan iPhone 14 Pro, yang menurutnya agak ketinggalan zaman.

"Tiga tahun lalu, kami meluncurkan semuanya, mulai dari sistem deteksi tabrakan mobil, hingga fitur lain seperti pemeriksaan keselamatan dan berbagi keadaan darurat," kata Rakovsky.

Sebelumnya September 2022, Apple memperkenalkan fitur deteksi kecelakaan mobil bersamaan kehadiran iPhone 14 series.

Google Minta Apple Adopsi Sistem Perpesanan RCS

iOS 10
5 fitur ini bikin iMessage makin menarik. (PasteMagazine)

iPhone 14 Pro dan Apple Watch menghadirkan lebih banyak fitur keamanan kepada pengguna. "Ini adalah rekor fitur terobosan untuk peluncuran pertama Pixel," tuturnya.

Sekadar informasi, salah satu konflik terbesar antara Apple dan Google saat ini adalah penolakan Apple untuk mengadopsi dukungan pesan RCS. Terlepas dari seruan publik Google agar Apple mengadopsi RCS, Apple memang membatasi diri pada standar SMS dan iMessage.

Tim Cook pun beralasan penggunaan dukungan pesan RCS bukanlah hal yang diminta Apple kepada perusahaan. Untuk itu, pihaknya tidak kunjung mengadopsi pesan RCS.

Dalam acara peluncuran Google Pixel 7, Google sekali lagi menekankan Apple untuk mengubah arah sistem perpesanannya.

"RCS adalah standar industri modern untuk pengiriman pesan dan telah diadopsi oleh sebagian besar industri. Kami ingin setiap produsen perangkat memahami hal ini dan mengadopsi RCS untuk membuat SMS jadi lebih baik bagi setiap pengguna smartphone," kata pihak Google.

Tentang Google Pixel 7 dan Pixel 7 Pro

Pixel 7 Pro
Google Pixel 7 Pro resmi diumumkan. (Doc: Google)

Sebelumnya, Google resmi meluncurkan Pixel 7 dan Pixel 7 Pro dalam acara live streaming pada Kamis (6/10/2022).

Seperti deretan ponsel milik Google sebelumnya, model standar akan dijual dengan harga lebih terjangkau di kisaran USD 600 atau sekitar Rp 9,1 jutaan. Sementara itu, harga Pixel 7 Pro akan dibanderol senilai USD 900 atau sekitar Rp 14 jutaan.

Lalu bagaimana dengan hardware duo HP Android baru ini? Pixel 7 Pro akan menjadi ponsel andalan Google untuk satu tahun mendatang.

Ponsel baru Google ini tampil dengan panel layar AMOLED berukuran 6.7 inci QHD+ dengan refresh rate hingga 120Hz, dan menggunakan teknologi LTPO (low-temperature polysilicon oxide).

Sedangkan untuk model Pixel 7, Google menggunakan layar berukuran 6.3 inci yang sudah mendukung refresh rate hingga 90Hz, dan resolusi FHD+.

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam peluncuran Google Pixel 7 dan 7 Pro ini adalah prosesor Tensor G2. Raksasa mesin pencari ini memadukan Tensor G2 dengan RAM 8GB di Pixel 7, dan 12GB untuk Pixel 7 Pro. Kedua HP Android ini sama-sama menawarkan opsi kapasitas memori serupa, yakni 128GB dan 256GB.

(Dam/Isk)

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya