Liputan6.com, Jakarta - Warganet belakangan ini sedang ramai membahas kisah sebuah keluarga di Depok, hingga sampai saat ini viral di media sosial.
Adapun keluarga ini viral di media sosial, seperti di Twitter hingga Instagram karena disebut-sebut tidak mampu menghidupi ke-8 anak mereka.
Baca Juga
Sampai-sampai, kedua orang tua tersebut memberikan kertas agar dimakan oleh anak-anak mereka.
Advertisement
Berdasarkan cerita di akun Twitter @vi_triasari, sang ayah bekerja serabutan. Dia pernah menjadi seorang cook helper hingga sebagai ojek online.
Namun, motor dipakai untuk menarik ojol ternyata rusak sehingga dirinya tak lagi bisa mencari penghasilan dengan mengojek.
Sang ayah juga kabarnya pernah berjalan kaki selama 4 jam untuk mencari pekerjaan. Karena tidak mendapatkan pekerjaan, dia pun terpaksa menggadaikan SIM C-nya ke tukang bubur seharga Rp 50 ribu untuk membeli makanan.
Saking tidak memiliki uang untuk membeli makanan, keluarga di Depok ini juga kerap makan nasi sisa agar bisa bertahan hidup hingga harus memakan kertas dari kotak tahlilan agar bisa mengisi perut mereka.
Cerita keluarga ini langsung viral di media sosial, dimana ada warganet merasa terharu dengan kisah mereka hingga ada juga yang mengkritik keputusan orang tuanya memiliki banyak anak.
"Kok nekat ga ada support finansial bikin anak terus kaya kucing," kata @mes**** di Twitter.
Akun @par**** mencuitkan, "Ya klo mau punya anak 1 dulu kalo ekonomi sdh baik dan mampu baru nambah jgn asal bikin sj, kasihan anaknya 😭."
"Bukan mau bilang “Kalau miskin jangan punya anak” bukan gitu, tp mbok ya sadar anak itu tanggung jawab orang tua sebagai orang tua harusnya ya mencukupi segala kebutuhan anaknya jasmani dan rohani. Kalau anaknya dibuat sengsara kaya gitu apa tidak termasuk dzalim?" ucap @har**** di platform media sosial milik Elon Musk.
Komentar Warganet Soal Keluarga dengan 8 Anak Makan Kertas
"Tapi katanya rejeki anak udah ada jalannya masing masing😆," cerita @ip****. Sedangkan akun @ed**** menulis, "Salah mengartikan konsep “banyak anak banyak rezeki”."
"Rejeki itu dijemput, kalo ngomong : "rejeki anak udah ada jalan masing2" seolah lepas tanggungjawab menafkahi anaknya. Pdhl rejeki anak jg lewat orangtuanya, kalo orangtuanya ga mampu mestinya sadar diri," cerita @tru****.
Akun @ma**** bercerita, "Mungkin pas masih punya 1 anak suka dibilang sama sodara2nya, “Nah kalo mau rejeki dibuka, kudu punya anak lagi.” Terus punya anak 2, tapi belum rejeki juga, “Mungkin kudu punya anak lagi kali ya…”, begitu terus sampe lupa."
"Padahal dengan dia gak bisa mencukupi istri dan keturunannya, dia sudah berbuat dzalim," tulis @fl****.
"Yang nyalahin orang tuanya karena banyak anak tapi ga sanggup finansial. Eh bengak! hati kau asesoris aja kah? Mereka cuma dikasih cobaan miskin harta bukan mati hati macam kalian," ujar @Bag****.
"Hidup emang mesti saling membantu ya, tapi kalo kebanyakan dibantu ntar yg ada mereka malah punya anak lagi. Kasian anak tuh gabisa milih bakal dilahirin di keluarga kayak apa, dan kasian anak udah lahir malah dijadiin alesan buat minta bantuan hidup," kata @ar**** di platform media sosial.
Advertisement
Sudah Mendapatkan Donasi dari Warganet
Video itu berakhir dengan penyerahan donasi dari sekelompok orang yang mengambil video tersebut.
Meski video tersebut menyentuh hati, banyak orang yang menyayangkan pasangan itu yang memiliki banyak anak tanpa memikirkan kemampuan finansial mereka.
"Bukan mau bilang “Kalau miskin jangan punya anak” bukan gitu, tp mbok ya sadar anak itu tanggung jawab orang tua sebagai orang tua harusnya ya mencukupi segala kebutuhan anaknya jasmani dan rohani. Kalau anaknya dibuat sengsara kaya gitu apa tidak termasuk dzalim?" ungkap @harianke***
Ada pula yang menyoroti bahwa memiliki banyak anak bahaya bagi kesehatan si wanita.
"Bahaya buat ibu nya ga sih? Kemaren ada berita juga udah anak keberapa gitu dia dah ga kuat terus meninggal," cuit @RBaroh***
Tidak hanya itu, ada pula warganet yang mengomentari bahwa prinsip "banyak anak, banyak rezeki" tidak lagi cocok di zaman sekarang yang serba susah.