YouTube Music Mulai Gulirkan Fitur Podcast untuk Pengguna di AS

YouTube Music mulai menggulirkan fitur podcast atau siniar untuk para penggunanya di Amerika Serikat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi YouTube Music
Ilustrasi YouTube Music. Kredit: Google

Liputan6.com, Jakarta - YouTube akhirnya mulai menggulirkan fitur podcast atau siniar ke aplikasi YouTube Music, untuk para penggunanya di Amerika Serikat (AS).

Dengan fitur ini, semua pengguna bisa mendengarkan podcast secara on-demand, offline, serta ketika berada di background, dan dapat beralih antara versi audio ke video dengan mulus di YouTube Music.

Mendengarkan siniar di YouTube Music ini juga tidak akan sama dengan saat pengguna mendengarkan lagu, karena tidak membutuhkan langganan Premium, agar bisa menikmati fitur-fitur yang sudah disebutkan tadi.

Nantinya, versi baru dari aplikasi YouTube Music akan memiliki satu tab baru khusus siniar, di mana pengguna akan dapat menelusuri konten-konten yang sebelumnya hanya ada di aplikasi utama YouTube.

Meski baru dirilis di AS, mengutip laman resmi Google, Minggu (30/4/2023), YouTube mengatakan bahwa berencana untuk membawa fitur ini ke negara lain ke depannya.

Tentu saja, menghadirkan fitur podcast di aplikasi YouTube Music bisa jadi cara YouTube untuk lebih bersaing dengan Spotify, yang melaporkan telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan baru-baru ini.

Mengutip The Verge, YouTube dilaporkan memiliki 80 juta pelanggan Music dan Premium pada November 2022 lalu, sementara Spotify, menyebut telah memiliki sekitar 210 juta pelanggan berbayar.

Kehadiran podcast di YouTube Music juga telah diungkapkan pada bulan Februari 2023 lalu, dalam acara Hot Pod Summit.

Rencana YouTube Music untuk Konten Podcast

Ilustrasi Podcast
Ilustrasi Podcast. Kredit: Positive Images via Pixabay

"Jika seseorang ingin menonton podcast, kami punya solusinya," kata Kai Chuk, Head of Podcasting, YouTube, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (26/2/2023).

"Jika seseorang ingin mendengarkan podcast saja, kita juga harus memiliki pengalaman hebat untuk itu," dia menambahkan.

Chuk saat itu mengatakan, YouTube Music akan memungkinkan pengguna mendengar podcast di latar belakang dengan iklan secara gratis, serta menawarkan "alat pustaka yang disempurnakan."

Nantinya bakal ada juga badge podcast untuk menunjukkan konten yang mengutamakan audio.

Lebih lanjut, Chuk dan Steve McLendon, Product Lead for Podcasting, Google, mengatakan tujuan fitur podcast YouTube Music adalah untuk membuat alat yang hebat bagi para kreator membuat acara mereka sendiri.

"Fokus kami adalah pada kreator, jadi selama mereka merasa sukses dan bermanfaat, itulah kesuksesan bagi kami," kata Chuk. "Kami hanya fokus pada pengguna dan ekosistem YouTube dan membawa podcast ke dalamnya."

Selain itu, kabarnya alat pembuatan podcast juga akan hadir di YouTube Studio dan akhir tahun ini, pembuat konten bisa menambahkan podcast audio ke YouTube, melalui RSS feeds.

Konsumsi Podcast di Indonesia Meningkat 5 Kali Lipat Sejak 2019

Podcast
Belajar Digital Branding dari Pakarnya Lewat Podcast Berkonsep Unik di Media Sosial | unsplash.com/@cowomen

Beberapa waktu lalu, Spotify mengungkapkan peningkatan jumlah konsumsi podcast atau siniar di Indonesia melalui platformnya. Hal ini diungkap dalam konferensi podcast pertama mereka di Asia tepatnya di Jakarta, pada Rabu pekan ini.

"Kami telah melihat pertumbuhan yang luar biasa di dunia podcast di Indonesia," kata Gautam Talwar, General Manager Spotify, Asia Pacific, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/11/2022).

"Sejak peluncuran podcast dalam Spotify di Indonesia pada tahun 2019, kami melihat adanya 5 kali lipat peningkatan dalam jumlah konsumsi podcast di Spotify," kata Gautam.

Ia menambahkan, sejak 1 November 2022, Indonesia menempati 10 besar negara dengan pendengar siniar di Spotify terbanyak secara global.

 

Upaya Agar Kreator Lokal Terus Berkarya

Ilustrasi podcast
Ilustrasi podcast. (Photo by Austin Distel on Unsplash)

Perusahaan menyebut, pencapaian ini diperoleh karena upaya yang memungkinkan kreator lokal untuk terus berkarya, melalui inovasi dan kemudahan akses terhadap keahlian Spotify di industri tersebut.

Spotify juga mengungkapkan, 95 persen podcast di Indonesia dibuat melalui Anchor. Ini membuat Indonesia jadi negara teratas di seluruh dunia, yang mengadopsi penggunaan Anchor untuk membuat konten siniar.

"Kami percaya Indonesia siap untuk pertumbuhan yang lebih besar tahun depan. Bahkan, satu dari empat pengguna Spotify di Indonesia mendengarkan podcast setiap harinya," kata Carl Zuzarte, Head of Studios Spotify Southeast Asia.

Carl pun mengatakan bakal terus memperluas dan mendukung pertumbuhan industri podcast di Indonesia.

(Dio/Isk)

Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya