Liputan6.com, Jakarta Perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) China iFlytek, merilis model bahasa generatifnya SparkDesk. Perkenalan ini membuat mereka ikut terjun ke tren AI usai populernya ChatGPT.
Demonstrasi untuk AI bernama SparkDesk ini dilakukan secara langsung oleh Liu Qingfeng, Chairman of iFlytek di Hefei, provinsi Anhui pada Sabtu pekan lalu.
Baca Juga
Liu menggunakan petunjuk pengenalan suara untuk meminta SparkDesk dalam bahasa China dan Inggris, untuk menilai siswa dan menyusun hipotesis tentang kehadiran Konfusius di Olimpiade 2008 di Beijing.
Advertisement
Dikutip dari Global Times, Jumat (12/5/2023), demonstrasi AI juga menawarkan kesempatan kepada penonton untuk mengajukan pertanyaan.
"Kami bertujuan untuk melampaui kemampuan ChatGPT dalam bahasa China pada 24 Oktober, dan akan mencapai level yang sama dengan bahasa Inggris," kata Liu.
Ia menambahkan, dampak dari teknologi AI generatif ini tidak kalah pentingnya dengan kelahiran PC atau internet. "Kita perlu melakukan yang terbaik untuk belajar dari ChatGPT," katanya, "dan bahkan berusaha mengunggulinya."
Liu juga berharap dengan dukungan teknologi AI, laba bersih perusahaan akan tumbuh lebih dari 30 persen per tahun, mulai tahun 2023.
Sebelum iFlytek, beberapa perusahaan teknologi Tiongkok sudah mulai memperkenalkan teknologi AI. Sebut saja Alibaba, Tencent, dan Baidu yang berencana menggarap chatbot mirip ChatGPT.
Mereka juga mengatakan layanan chatbot AI ini akan disematkan ke dalam aplikasi masing-masing perusahaan.
Baidu Perkenalkan ERNIE Bot Buat
Alibaba, baru-baru ini memperkenalkan model AI generatif mereka bernama Tongyi Qianwen, yang juga bakal diintegrasikan ke dalam aplikasi-aplikasi milik perusahaan.
Platform yang dapat jatah duluan untuk integrasi AI itu adalah DingTalk, aplikasi messaging untuk pekerjaan milik Alibaba, untuk dapat merangkum catatan rapat, menulis email dan draf proposal bisnis.
AI ini nantinya juga bakal disematkan ke dalam asisten suara Alibaba, Tmall Genie.
"Kita ada di momen penentuan teknologi yang didorong AI generatif dan komputasi awan, dan bisnis di semua sektor telah mulai merangkul transformasi intelijen untuk tetap jadi yang terdepan," kata CEO Daniel Zhang.
Mengutip CNA, Jumat (14/4/2023), Alibaba Cloud juga berencana untuk membuka Tongyi Qianwen bagi kliennya, sehingga mereka bisa membuat large language model yang bisa disesuaikan sendiri.
Â
Advertisement
Alibaba Luncurkan AI
Tongyi Qianwen sendiri didasarkan pada Tongyi, kerangka kerja model terlatih milik Alibaba, yang menyatukan berbagai model AI.
Alibaba bukan satu-satunya perusahaan Tiongkok yang ikut tren AI usai ramainya ChatGPT besutan OpenAI. Beberapa waktu lalu, Baidu juga telah memperkenalkan chatbot AI penantang ChatGPT, yang mereka berni nama Ernie Bot.
ERNIE yang baru diperkenalkan oleh Baidu ini merupakan versi terbaru dari bot ERNIE atau Enhanced Representation through Knowledge Integration.
ERNIE sendiri dikembangkan oleh Baidu selama satu dekade terakhir, dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2019.
CEO Baidu Robin Li mengklaim, ERNIE Bot terbaru punya kemampuan yang mendekati GPT-4, iterasi terbaru dari model bahasa besar yang baru saja dirilis oleh OpenAI.
Dikutip dari Engadget, Sabtu (18/3/2023), chatbot ini disebut punya 550 miliar fakta dalam grafik pengetahuannya, tetapi sebagian besar berfokus pada pasar Tiongkok.
Â
Tiongkok Mau Atur Layanan AI
Di tengah ramainya AI dan ChatGPT, otoritas Tiongkok merilis draf untuk aturan konten AI pada 11 April. Mereka menyuarakan dukungan yang jelas untuk inovasi, promosi, dan aplikasi dalam algoritma dan kerangka kerja AI.
Meski begitu, mereka menilai, diperlukan upaya untuk memastikan persaingan yang sehat dalam pelaku industri dalam negeri, gencar merilis layanan terkait.
Menurut draf aturan, operator diminta untuk melapor kepada regulator untuk tinjauan keselamatan, sebelum memberikan layanan kepada publik.
Mereka juga didesak untuk tidak menggunakan keunggulan seperti algoritma, data, dan platform, untuk terlibat dalam persaingan yang tidak sehat.
(Dio/Ysl)
Advertisement