Liputan6.com, Jakarta Lazada meluncurkan LazzieChat, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Singapura, Filipina, dan Indonesia. Fitur ini didukung oleh ChatGPT OpenAI dalam Azure OpenAI Service.
Dengan fitur ini, pengguna bisa bertanya ke LazzieChat soal berbelanja di platform e-commerce tersebut, untuk pengalaman belanja yang lebih menyenangkan dan personal.
Baca Juga
"Lazada termasuk dalam perusahaan eCommerce pertama di Asia Tenggara yang mengintegrasikan ChatGPT dalam Azure OpenAI Service ke chatbot," kata Howard Wang, Chief Technology Officer Lazada Group.
Advertisement
"Kami yakin AI akan menjadikan pengalaman berjualan dan berbelanja online menjadi aktivitas sehari-hari yang mulus dan lancar untuk semua," imbuhnya, dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/5/2023).
Perusahaan menyebut, chatbot LazzieChat berguna khususnya untuk kategori produk fast-moving (FMCG) seperti fesyen dan kecantikan, yang termasuk dalam produk yang paling banyak terjual di Lazada.
Di samping itu, brand dan penjual juga dapat memanfaatkan LazzieChat untuk meningkatkan visibilitas produk.
Lazada mengungkapkan, LazzieChat memanfaatkan kemampuan AI dan platform e-commerce mereka, yang didukung oleh kemampuan bahasa alami dari Azure OpenAI Service.
Teknologi ini bisa memahami dan menanggapi pertanyaan dengan cara yang natural, serta menyarankan produk atau topik yang relevan, yang mungkin menarik bagi pengguna.
Fitur chatbot AI ini juga bisa mencari deskripsi produk, serta memberikan tautan produk yang tersedia di Lazada secara langsung melalui chat.
Hadir di Singapura, Filipina, dan Indonesia
LazzieChat juga sudah hadir dalam Bahasa Inggris di Singapura dan Filipina, serta dalam Bahasa Indonesia dan Inggris di Indonesia. Perusahaan berencana menghadirkan lebih banyak opsi bahasa untuk fitur ini.
Pengguna bisa menemukan LazzieChat dengan menggeser ke bawah halaman beranda aplikasi Lazada.
Diomedes Kastanis, CTO Microsoft di Asia Pasifik menambahkan, kolaborasi ini akan mengubah perjalanan belanja bagi pelanggan, penjual, dan brand di Lazada.
"Dengan mengadopsi kecerdasan buatan, Lazada akan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi, meningkatkan pengalaman pelanggan, membantu pelanggan lebih cepat, dan mengubah pengalaman pembelian di APAC," ujarnya.
Terkait tantangan pada proses pembelajaran bahasa chatbot, Lazada mengatakan akan mengoptimalkan LazzieChat untuk bisa merespon pertanyaan pengguna dengan tepat dan bertanggung jawab, dengan tetap merujuk pada kebijakan trust and safety perusahaan.
Advertisement
Lazada Hadirkan Metode Pembayaran QRIS on Delivery
Sebelumnya, Lazada mengumumkan fitur baru yang memungkinkan pembeli untuk melakukan pembayaran digital lewat QRIS, saat melakukan pembayaran secara Cash On Delivery (COD).
Menurut Lazada, pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard), saat ini sudah jadi metode pembayaran yang sering digunakan masyarakat.
Kemudahan bertransaksi hanya dengan memindai kode QR, banyaknya pilihan aplikasi dompet digital dan mobile banking, jadi salah satu alasan di balik peningkatan itu.
Maka dari itu, Lazada Indonesia memperkenalkan fitur QRIS on Delivery (QOD), atau metode pembayaran dengan pemindaian QR code, sebagai salah satu opsi pembayaran non-tunai bagi pelanggan.
Dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/5/2023) Lazada sebelumnya juga telah menggandeng dompet digital DANA untuk menyediakan layanan pembayaran digital QRIS, bagi pelanggan yang memilih pembayaran non-tunai.
Kurir Bakal Berikan Opsi Pembayaran QRIS
Adapun, fitur QRIS on Delivery dapat dilakukan di 80 kota di Indonesia, tempat Lazada Logistics beroperasi. Kurir akan memberikan pilihan pembayaran ini saat mengantarkan barang ke pelanggan.
Pelanggan lalu bisa memindai QRIS dengan berbagai aplikasi dompet digital dan mobile banking yang mendukung pembayaran QRIS, termasuk dengan aplikasi DANA.
Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo melalui keterangan tertulisnya juga mengklaim, mereka menjadi platform e-commerce pertama di Tanah Air, yang menghadirkan metode pembayaran digital secara QOD.
Ferry juga menambahkan, meski sistem COD masih jadi pilihan pelanggan dalam bertransaksi di Lazada, banyak pelanggan yang kadang belum atau lupa menyiapkan uang tunai saat barang datang, sehingga menyebabkan gagal pengiriman.
"Adanya QRIS on Delivery menjadikan pengiriman barang jadi semakin efisien dan aman," kata Ferry.
"Pelanggan cukup pindai dan bayar sesuai dengan harga yang harus dibayarkan, dan kurir bisa lebih cepat dalam melakukan pengiriman paket ke pelanggan," imbuhnya.
(Dio/Isk)
Advertisement