Sejarah Samsung Menciptakan Smartphone Lipat: dari Prototipe, Penyempurnaan hingga Berhasil Mendobrak Pasar

Dalam mengembangkan smartphone lipat, Samsung melakukan penelitian dan pengembangan, pengujian, serta penyempurnaan konsep desain selama bertahun-tahun.

oleh Iskandar diperbarui 06 Jul 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 13:00 WIB
Samsung Galaxy Z Fold4 5G
Tampilan Samsung Galaxy Z Fold4 5G yang baru saja diluncurkan secara resmi. (Liputan6.com/Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dipastikan bakal menggelar Galaxy Unpacked 2023 di Seoul, Korea Selatan, pada akhir Juli 2023. Salah satu kategori produk yang akan diluncurkan dalam acara tahunan tersebut adalah smartphone lipat: Galaxy Z Flip5 5G dan Galaxy Z Fold5 5G.

Bicara soal smartphone lipat, tak bisa dipungkiri kalau produk ini merupakan salah satu pencapaian penting dalam sejarah Samsung. Ya, pengenalan ponsel lipat seri Galaxy Z sangat menonjol sebagai pencapaian perusahaan yang signifikan.

Pengembangan smartphone lipat membutuhkan penelitian dan pengembangan, pengujian, serta penyempurnaan konsep desain selama bertahun-tahun.

Berikut adalah sejarah Samsung dalam kepimpinannya menciptakan smartphone lipat lewat Galaxy Z series.

2011-2012: Awal Perjalanan Smartphone Lipat Samsung

Mengutip The Tech Advocate, Rabu (5/7/2023), Samsung pertama kali memperkenalkan konsep ponsel lipat pada 2011, dengan perangkat prototipe yang menampilkan dua layar dihubungkan oleh engsel.

Kemudian, pada 2012, perusahaan mengajukan serangkaian paten untuk desain ponsel lipat, mencakup berbagai jenis mekanisme tekukan dan lipat.

2013-2016: Galaxy Round dan Galaxy Edge

Samsung melanjutkan penelitian dan pengembangannya pada desain ponsel lipat, dengan merilis smartphone layar lengkung pertamanya, Galaxy Round, pada 2013. Layar perangkat sedikit melengkung di tepinya, menghasilkan desain unik dan menyuguhkan pengalaman yang lebih imersif.

Pada 2014, Samsung merilis Galaxy Note Edge, yang tidak memiliki bentuk lengkung bulat dan menampilkan layar yang membungkus satu sisi perangkat.

Desain Edge menggemparkan pasar teknologi, dan menjadi sangat populer sehingga Samsung terus menggabungkan tampilan Edge dengan ponsel seri Galaxy S di tahun-tahun mendatang.

 

2017-2019: Prototipe Smartphone Lipat Pertama

Samsung Galaxy Z Fold4 5G
Tampilan Samsung Galaxy Z Fold4 5G yang baru saja diluncurkan secara resmi. (Liputan6.com/Iskandar)

Pada 2017, Samsung memperkenalkan desain ponsel lipat prototipe baru yang memiliki layar lipat. Prototipe ini memiliki engsel di tengah, bisa dilipat menjadi dua seperti ponsel lipat, tetapi alih-alih memiliki keyboard fisik di satu sisi, ponsel itu menampilkan tampilan layar sentuh penuh.

Dua tahun berikutnya, 2019, Samsung meluncurkan Galaxy Z Fold, ponsel lipat pertama di dunia dengan layar fleksibel.

Smartphone ini memiliki layar 7,3 inci yang dapat dilipat menjadi dua secara horizontal, mengubah ponsel menjadi perangkat yang lebih ringkas sehingga mudah dimasukkan ke dalam saku.

Meskipun peluncuran Galaxy Z Fold generasi pertama awalnya tertunda karena masalah layar, akhirnya diluncurkan ke pasar dan diterima dengan baik oleh pelanggan dan kritikus.

Desainnya yang inovatif menjadikannya salah satu smartphone yang paling dicari, dan Samsung dengan cepat mulai melakukan iterasi berikutnya.

2020: Galaxy Z Flip dan Galaxy Z Fold 2

Pada 2020, Samsung merilis dua ponsel seri Galaxy Z baru: Galaxy Z Fold2 dan Galaxy Z Flip. Fold2 menampilkan mekanisme lipat yang lebih baik dan layar lebih besar, sedangkan Z Flip menampilkan desain gaya clamshell baru yang lebih kecil.

Z Flip, khususnya, menandai tonggak penting dalam sejarah ponsel lipat karena Samsung berhasil menciptakan smartphone lipat pertama dengan layar kaca lipat.

Teknologi baru ini membuat Z Flip lebih tahan lama dan tahan gores dibanding pendahulunya, juga menjadikan Samsung sebagai pemimpin sejati di pasar ponsel lipat.

2021-2022: Penyempurnaan

Mengikuti fondasi kokoh yang ditetapkan pada tahun sebelumnya, ponsel lipat Samsung sepenuhnya telah matang dan perusahaan tidak membuat perubahan apa pun untuk diungkapkan di acara peluncurannya pada 2021.

Satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah perusahaan tidak pernah meluncurkan Z Flip2--penerus Z Flip pertama adalah Z Flip3, untuk meredam kebingungan pengguna dan menyesuaikannya dengan seri Fold.

Untuk seri Galaxy Z Flip, Flip3 mempertahankan susunan kamera ganda 12MP, tetapi menempatkannya dalam modul vertikal. Kamera selfie 10MP dan panel utama 6,7 inci tidak berubah.

<p>Perbandingan Galaxy Z Flip 3 dan Galaxy Z Flip 4 5G. (Liputan6.com/ Iskandar)</p>

Ukuran layar keduanya yang ada di bagian luar ditingkatkan menjadi 1,9 inci (generasi sebelumnya 1,1 inci).

Ide di balik seri Z Flip adalah untuk memperkenalkan smartphone berukuran normal yang dapat dilipat menjadi dua, tidak seperti layar Z Fold yang dilipat seperti buku dan ketika layarnya dibuka tampak seperti tablet.

Setahun kemudian, pada 2022, Samsung meluncurkan Galaxy Z Fold4 dan Flip4 yang lebih smooth. Z Flip4 terlihat seperti smartphone lempeng biasa dengan ketebalan hanya 0,27 inci saat dibuka, membuatnya lebih tipis dari seri Galaxy S22 andalan Samsung.

Di sisi lain, Galaxy Z Fold4 lebih ringkas dan menghadirkan opsi penyimpanan 1TB, pengisian daya yang lebih cepat, dan peningkatan kamera. Terlebih lagi, smartphone lipat ini menjalankan Android 12L yang berfokus pada layar besar Google untuk meningkatkan pengalaman penggunaan.

Masa Depan Smartphone Lipat Samsung

Menggunakan mode hyperlapse pada Galaxy Z Flip4 5G (Dok. Samsung)
Menggunakan mode hyperlapse pada Galaxy Z Flip4 5G (Dok. Samsung)

Menurut Samsung, lebih dari 70% penjualan perangkat lipatnya berasal dari seri clamshell Z Flip pada tahun 2021. Mungkin pencapaian ini menunjukkan bahwa konsumen ingin mempertahankan form factor khas smartphone, namun ingin mendapatkan pengalaman melipat ponsel.

Dengan lebih dari 10 juta ponsel lipat terjual pada tahun 2021, seri Z Samsung dinilai memiliki masa depan yang cerah. Demikian sebagaimana dilansir laman Make Use Of.

Untuk seri Galaxy Z Fold5 5G dan Flip5 5G, Samsung disebut bakal mengadopsi engsel "droplet" sehingga memungkinkan layar membentuk tetesan air saat ditutup.

Teknologi ini diklaim membuat layar ponsel memiliki kurva lebih baik sehingga tidak meninggalkan bekas kerutan di layar.

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya