Smartfren, Perusahaan Teknologi Pertama yang Kemas Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dengan Teknologi AI

Liputan6.com, Jakarta Detik-detik proklamasi menjadi peristiwa penting yang membuat bangsa Indonesia dapat mengakhiri masa penjajahan. Ya, tepat di hari ini, Indonesia merdeka dari para penjajah selama 78 tahun. 

Dalam sejarahnya, dua kota di Jepang yang di bom oleh Sekutu. Dua kota itu adalah Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Kemudian pada 15 Agustus 1945, Jepang pun menyerah kepada Sekutu. 

Mendengar berita kekalahan tersebut, sebagian besar kelompok pemuda di Jakarta menginginkan kemerdekaan selekas mungkin. Sutan Syahrir yang mendengar berita tersebut melalui siaran radio Amerika menyampaikannya ke golongan pemuda lain. 

Kemudian Subadio Sastrosatomo dan Subianto langsung menemui Mohammad Hatta. Dalam rapat, para pemuda meminta Soekarno membacakan proklamasi pada 16 Agustus 1945, namun usulan itu ditolak Soekarno karena dinilai terlalu tergesa-gesa. 

Keputusan ditolak, Mohammad Hatta dan Soekarno diasingkan ke Rengasdengklok di Jawa Barat. Dalam proses yang singkat, naskah proklamasi pun dibuat oleh Ahmad Soebardjo dan diketik oleh Sayuti Melik. 

Sambil menunggu naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik rampung, Fatmawati menjahit sendiri bendera merah putih untuk dikibarkan di Lapangan Ikada (saat ini di lapangan Monas) pada 17 Agustus 1945. Pada pukul 10.00 WIB, Soekarno didampingi Mohammad Hatta pun mengumumkan proklamasi kemerdekaan RI. 

Ya, setiap detiknya merupakan pergerakan penting para pemuda dan tokoh pemimpin yang mengupayakan terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perjalanan itu dikisahkan dalam sebuah video animasi dengan teknologi (Artificial Intelligence) AI sepenuhnya. Peristiwa proklamasi kemerdekaan yang dikemas dalam video animasi berdurasi empat empat menit empat detik itu dibuat oleh Smartfren.

(*)