Elon Musk dan Grimes Punya Anak Ketiga Bernama Techno Mechanicus, Apa Artinya?

Artikel ini membahas arti nama anak ketiga Elon Musk dan Grimes, yaitu Techno Mechanicus atau Tau. Nama ini terkait dengan teknologi, sains, dan fiksi ilmiah. Artikel ini juga membahas nama anak pertama dan kedua mereka, yaitu X Æ A-Xii dan Exa Dark Sideræl.

oleh Yuslianson diperbarui 11 Sep 2023, 10:40 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2023, 10:40 WIB
Elon Musk Ingin Beli Twitter, Siapkan Uang Tunai Senilai Rp618 Triliun
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, miliarder pemilik Twitter alias X, SpaceX, dan Tesla kembali membuat kejutan dengan mengungkapkan, dirinya memiliki anak ketiga hasil hubungannya dengan penyanyi asal Kanada, yakni Grimes.

Informasi ini terungkap lewat biografi baru CEO Tesla tersebut. Mengutip People, Senin (11/9/2023), anak ketiga berjenis kelamin laki-laki itu bernama Techno Mechanicus atau disingkat "Tau".

Lalu apa arti nama unik anak ketiga dari pasangan ini? Dalam akun Twitter-nya, Elon Musk mengatakan arti dari nama anaknya terkait keliling atau diameter.

Walau hanya memberikan informasi terbatas, banyak pihak meyakini 'Tau' terkait dengan huruf Yunani yang bila ditulis seperti huruf modern menjadi "T".

Hal ini mengingatkan banyak pihak saat Elon Musk mulai mengganti nama media sosial Twitter, dan menggubahnya menjadi X sejak membeli platform media sosial itu tahun lalu.

Ada lagi teori tentang nama anak ketiga Elon Musk tersebut. Laporan mengatakan, Techno merujuk pada musik elektronik dan terkait dengan Grimes sebagai musisi.

Sedangkan untuk nama bagian keduanya, "Mechanicus" kabarnya berasal dari istilah Yunani yang bermakna mekanik.

Arti Nama Anak Pertama dan Kedua Elon Musk dengan Grimes

Sebelum Tau, Elon Musk menamakan anak laki-laki berumur 3 tahun X Æ A-12 disingkat menjadi "X".

Bos X itu menjelaskan, X berarti variabel yang tidak diketahui. Sementara itu, “Æ” adalah ejaan Elf dari AI yang merupakan singkatan dari kecerdasan buatan dan kata "cinta" dalam beberapa bahasa, seperti Jepang.

"A-21 adalah pendahulu SR-17 (pesawat favorit kami)," kata bos SpaceX itu. "Tidak punya senjata, tidak ada pertahanan, hanya mengandalkan kecepatan. Hebat dalam pertempuran, tapi tanpa kekerasan."

Sedangkan huruf "A" pada namanya mewakili "Archangel"

Sementara untuk anak peremuan Elon dan Grimes yang berumur 1 tahun, keduanya memberikan nama Exa Dark Sideræl atau suka dipanggil "Y".

Berdasarka Vanity Fair, Exa merujuk kepada istilah istilah superkomputer exaFLOPS yakni kemampuan untuk melakukan 1 triliun operasi floating-point per detik.

Lalu, Dark diambil dari kata Dark Matter yang merupakan materi gelap yang ada di luar angkas. Dark alias gelap kadang memilki konotasi kurang baik dan orang takut akan hal tersebut, tapi Grimes memiliki pandangan berbeda akan hal itu.

Lalu, Sideræl adalah sebuah nama yang terinspirasi dari sebuah karakter di "Lord of the Rings". Karakter Galadriel yang mirip disebut dengan Sideræl. Siderælq adalah berkaitan dengan waktu di luar angkasa, bukan waktu di Bumi.

X Alias Twitter Ingin Kumpulkan Data Biometrik Pengguna Premium

Elon Musk meluncurkan logo

Platform X alias Twitter baru-baru ini merencanakan kebijakan baru memperluas jenis data yang dikumpulkan dari para penggunanya.

Dilansir Bloomberg, Minggu (3/9/2023), berdasarkan persetujuan pengguna, Twitter dapat mengumpulkan dan menggunakan informasi biometrik untuk tujuan keselamatan, keamanan, dan identifikasi.

Namun, dari laporan tersebut tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan biometrik. Meskipun perusahaan lain telah menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan data yang diperoleh dari wajah, mata, dan sidik jari. Selain itu, belum dijelaskan pula bagaimana rencana pengumpulan data tersebut oleh X.

Perusahaan juga telah mengonfirmasi bahwa kebijakan ini ditujukan untuk pengguna premium dan memberi pilihan kepada mereka untuk mengirimkan tanda pengenal resmi dari pemerintah dan gambar untuk tahapan verifikasi pada media sosial ini. Untuk data biometrik sendiri dapat diambil dari ID dan gambar untuk tujuan pencocokan.

Dilansir sumber yang sama, Twitter juga menyatakan bahwa kebijakan ini akan membantu mereka menghubungkan sebuah akun dengan orang sungguhan.

Caranya tentu saja dengan memproses tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah. Cara ini akan membantu perusahaan dalam melawan upaya peniruan identitas dan membuat platformnya menjadi lebih aman.

Twitter Bisa Rekomendasikan Pekerjaan ke Pengguna

Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Selain perubahan baru mengenai informasi biometrik, kebijakan baru Twitter ini juga akan mulai menyimpan riwayat pekerjaan dan pendidikan pengguna.

Twitter mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi pengguna, seperti riwayat pekerjaan, riwayat pendidikan, preferensi pekerjaan, keterampilan dan kemampuan, aktivitas dan keterlibatan pencarian kerja, dan sebagainya, untuk merekomendasikan pekerjaan potensial bagi penggunanya.

Data yang dikumpulkan tersebut tidak hanya untuk rekomendasi pekerjaan kepada pengguna, tetapi juga diberikan kepada calon pemberi kerja ketika pengguna yang bersangkutan melamar pekerjaan.

Dengan begitu, pemberi pekerjaan akan dapat memilih kandidat potensial. Selain itu, dengan ini juga Twitter dapat menampilkan iklan yang lebih relevan kepada penggunanya.

Langkah ini berkaitan dengan fitur beta Twitter yang memungkinkan organisasi terverifikasi dapat memposting daftar pekerjaan di profil mereka. Bahkan, platform media sosial ini telah membuat akun resmi @XHiring. 

Twitter Membuka Akses X Hiring, Apakah Menjadi Saingan Baru LinkedIn?

Ilustrasi Twitter  (iStockPhoto)

Rencana kebijakan baru yang akan segera dikeluarkan oleh Twitter mendukung salah satu fitur terbaru Twitter, X Hiring. Fitur ini dikhususkan untuk akun-akun organisasi terverifikasi agar mereka dapat memposting daftar pekerjaan di platform ini dan menjangkau para pencari pekerjaan.

Dilansir HT Tech, X Hiring ini diluncurkan pada tanggal 26 Agustus lalu. Diduga ini akan menjadi pesaing baru bagi LinkedIn, aplikasi yang bergerak di bidang yang sama.

Meski telah beberapa hari diluncurkan, tetapi belum diketahui layanan apa saja yang  ditawarkan oleh fitur ini. Sejauh ini, diketahui bahwa X Hiring memungkinkan perusahaan memposting lowongan pekerjaan, tetapi bisa saja mereka melakukannya melalui tweet singkat dan memasang pin pada tweet tersebut.

Apakah X Hiring ini dapat menawarkan layanan seperti yang ditawarkan oleh fitur-fitur LinkedIn, seperti kandidat melamar pekerjaan melalui platform dan perusahaan dapat menemukan kandidat yang relevan.

LinkedIn tentu saja menyediakan fitur-fitur seperti ini karena aplikasi ini merupakan platform yang berorientasi pada jaringan profesional dan bisnis. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya