Arise dan Centauri Umumkan Merger jadi Ascent, Siap Dukung Investasi Startup di Indonesia

Usai Arise dan Centauri mengumukan merger, Ascent diklaim menjadi platform usaha yang terhubung dengan ekosistem terbesar di kawasan Asia Tenggara.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Sep 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 17:00 WIB
Ascent
Arise dan Centauri merger menjadi platform venture capital yang diberi nama Ascent Venture Group. (Dok: Ascent)

Liputan6.com, Jakarta - Arise dan Centauri mengumumkan merger menjadi platform venture capital baru yang diberi nama Ascent Venture Group. Ascent diklaim menjadi platform usaha yang terhubung dengan ekosistem terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Usai kolaborasi bersama ini, Ascent kini memiliki empat mitra, 10 profesional investasi, serta tim operasional pendudukung yang berbasis di Jakarta, Singapura, dan Seoul. Platofm ini juga memiliki akses ke ekosistem dengan nilai miliar dolar di Asia Tenggara.

Nantinya, Ascent akan fokus berinvestasi pada startup yang sifatnya high-growth atau memiliki potensi tumbuh cepat sekaligus tinggi di Indonesia, serta kawasan Asia Tenggara.

Pendekatan investasi Ascent sendiri menggabungkan wawasan ekosistem, networking, serta sumber daya yang ekstensif untuk bisa dimanfaatkan para founder dalam membangun bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

"Nama 'Ascent', punya konsep aspirasi untuk terus 'Menuju Ke Atas'. Nama ini muncul dari gabungan nama sebelumnya, yakni 'Arise' dan 'Centauri'," tutur Managing Partner di Ascent Venture Group dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (19/9/2023).

Sebelum membentuk Ascent, Arise dan Centauri sudah berinvestasi pada 30 perusahaan di Asia Tenggara dan global. Lebih dari 70 persen perusahaan itu sudah berhasil mendapatkan pendanaan lanjutan dari investor pihak ketiga, setelah investasi awal dari Ascent.

Dari hasil pendanaan itu, ada 2 merger dan akuisisi, serta satu IPO dengan metrik keuntungan dari money on invested capital masing-masing mencapai 3,2 kali dan 1,75 kali. Beberapa startup portofolio Ascent adalah Agriaku, Evermos, Qoala, Paxel, dan Fishlog.

 

 

Himpun Dana Rp 3 Triliun untuk Startup Tahap Awal di Indonesia dan Sekitar

Ilustrasi Pendanaan (Funding) Startup
Ilustrasi Pendanaan (Funding) Startup via The American Genius

"Ambisi kami adalah menyatukan semua sumber daya dan jaringan ekosistem untuk menciptakan sebuah platform yang bisa menghasilkan nilai yang eksponensial," tutur Managing Partner di Ascent Venture Group Aldi Adrian Hartanto.

Dijelaskan lebih lanjut, Ascent akan melirik sektor pemberdayaan UMKM, digitalisasi layanan keuangan, dan neo konsumen. Lalu, ada pula sektor baru seperti iklim dan kesehatan.

Untuk diketahui, sebelum merger membentuk Ascent, Arise dan Centauri didirikan pada 2019 melalui kolaborasi antara MDI Venture dan KB Investment.

Ascent sebagai flagship venture capital ketiga dari MDI Ventures bertujuan menghimpun dana senilai total USD 200 Juta (Rp 3 triliun). 

Dana tersebut akan diinvestasikan pada 25 startup tahap awal yang berpotensi memiliki pertumbuhan tinggi berbasis teknologi, serta akan fokus di Indonesia dan sekitarnya. 

 

Pimpinan Ascent Ventures Group

Ascent Ventures Group
Pimpinan dari Ascent Ventures Group. (Dok: Ascent Ventures Group)

Adapun Ascent Ventures Group akan dikelola oleh beberapa pengusaha dan investor teknologi berpengalaman, seperti Aldi Adrian Hartanto, Hans De Back, Kenneth Li, dan Eric (Jung Ho) Yoo yang mewakili KB Investment.

Mereka akan memimpin Ascent sebagai penerus dua venture capital sebelumnya. 

Ascent dengan grup investasi growth-stage yang terkemuka seperti KB Investment dan MDI Ventures juga disebut bisa memberi dorongan ekstra dalam bentuk kapital tahap lanjut ketika perusahaan portfolio memasuki tahap profitabilitas atau penyocokan model bisnis.

(Dam/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya