Strategi Kementerian Kominfo Hadirkan Ruang Digital Sehat untuk Dukung Pemilu Damai 2024

Menurut Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, Kementerian Kominfo telah mempersiapkan tiga strategi untuk merespons dinamika dan tantangan penyelenggaraan Pemilu 2024.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Sep 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 14:00 WIB
Yuk Pahami Pemilu Google dan YouTube Indonesia
Yuk Pahami Pemilu Google dan YouTube Indonesia. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak semua elemen masyarakat mewujudkan Pemilu Damai 2024 dengan menciptakan ruang digital yang sehat. Hal itu ia ungkapkan saat peluncuran inisiatif bertajuk Yuk Pahami Pemilu dari Google Indonesia.

Menurut Menkominfo, ruang digital yang sehat merupakan hal penting menjelang Pemilu 2024, mengingat penetrasi internet telah mencapai 78 persen penduduk Indonesia.

Oleh sebab itu, Menkominfo menuturkan, pemanfaatan internet di Pemilu tahun depan akan lebih besar dibandingkan pemilu sebelumnya. Kementerian Kominfo pun sudah menyiapkan tiga strategi utama untuk merespons dinamika dan tantangan penyelenggaraan Pemilu 2024

Adapun tiga strategi tersebut adalah memperkuat moderasi konten negatif, kampanye digital bersama stakeholders strategis, dan orkestrasi komunikasi publik Pemilu Damai di platform digital.

"Kementerian Kominfo hadir mendorong agenda Pemilu Damai 2024. Agenda ini akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam 13 bulan ke depan, dengan tujuan mewujudkan Pemilu yang damai, bermartabat, dan berkualitas, sebagai tolak ukur kedewasaan demokrasi, dengan menciptakan ruang digital yang sehat," tutur Menkominfo saat peluncuran inisiatif Yuk Pahami Pemilu oleh Google Indonesia.

Langkah itu juga dilakukan mengingat data KPU menunjukkan ada peningkatan jumlah pemilih sebesar 12 persen menjadi 204 juta pemilih di 2023. Lalu, ada 50 persen pemilih di Pemilu tahun depan merupakan generasi milenial dan z. 

Ia pun menuturkan, pelaksanaan agenda Pemilu Damai 2024 ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan platform digital, penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, serta kementeria dan lembaga strategis lain.

"Kami mengharapkan seluruh stakeholder bisa terus membantu dan bekerja sama untuk mewujudkan itu semua," tutur Menkominfo menutup pernyataannya. 

Inisiatif Google Hadirkan Sumber Informasi Terpercaya untuk Masyarakat Jelang Pemilu 2024

Google
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Untuk diketahui, Google menyatakan dukungannya untuk proses demokrasi Indonesia yang akan melakukan Pemilu di tahun ini. Dukungan ini ditunjukkan lewat inisiatif yang diberi nama Yuk Pahami Pemilu.

Lewat inisiatif ini, Google ingin memberikan akses informasi yang kredibel bagi para pemilih di Indonesia menjelang gelaran Pemilu 2024. Inisiatif ini juga hadir karena berdasarkan data terkini, ada lebih dari 50 persen pemilih muda yang akan berpartisipasi dalam Pemilu depan.

"Misi utama kami adalah mengorganisasikan informasi dunia agar bermanfaat dan dapat diakses secara universal," tutur Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam dalam pelucuran inisiatif Yuk Pahami Pemilu di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Untuk mendukung inisiatif ini, Google juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak terakit, seperti KPU dan Bawaslu. Diharapkan dengan inisiatif ini, masyarakat bisa mengakses informasi yang kredibel dan benar melalui sejumlah produk Google.

Salah satu hal yang dilakukan Google lewat inisiatif ini adalah dengan melindungi pengguna dari konten yang berbahaya dan ilegal. Selain itu, inisiatif ini juga hadir untuk menyediakan informasi yang bisa diandalkan oleh masyarakat.

Bentuk inisiatif ini ditunjukkan dengan langkah Google yang akan menampilkan hasil penelusuran terkait Pemilu, baik di Google Search dan YouTube, dari sumber yang otoritatif.

Selain itu, Google menyatakan tidak segan untuk menghapus konten yang berisiko. "Kami berkomitmen menyediakan informasi yang terpercaya bagi pengguna," tutur Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Indonesia dan Asia Selatan, Danny Ardianto.  

 

Bawaslu Gandeng TikTok untuk Awasi Persebaran Konten Terkait Pemilu 2024

Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu Menandatangani MoU dengan TikTok dalam Rangka Mengawasi Persebaran Konten Pemilu 2024
Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu Menandatangani MoU dengan TikTok dalam Rangka Mengawasi Persebaran Konten Pemilu 2024. Liputan6.com/M. Labib Fairuz Ibad

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) umumkan kerja sama dengan platform digital terkemuka, TikTok, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kantor Pusat Bawaslu, Jakarta, Senin 18 September 2023.

Kerja sama ini dalam rangka pengawasan dan penanganan konten disinformasi dan percepatan penyebarluasan informasi terkait Pemilu 2024. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk menyediakan dan memberikan informasi akurat kepada masyarakat.

"Kami senang dapat memulai kemitraan inovatif ini dengan TikTok, dan mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatan teknologi guna mencapai pemilu yang adil dan transparan," ujar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, dalam acara di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (18/9/2023). 

Rahmat berharap kerja sama Bawaslu dengan TikTok ini dapat membantu memberikan informasi akurat yang berasal dari sumber resmi dan terpercaya bagi pemilih. Selain itu kerja sama ini diharapkan bisa menginspirasi pemilih untuk terlibat secara secara online yang bertanggung jawab.

Terlebih lagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan bahwa sebanyak 204,8 juta individu akan menggunakan hak politik mereka pada pemilu 2024 mendatang. 

Sebanyak 31,23 persen dari total pemilih, atau sekitar 64 juta orang, berusia antara 17-30 tahun. Pada saat yang sama, kelompok usia ini juga mendominasi pengguna internet. 

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022, tingkat penetrasi di antara pengguna internet pada kelompok usia 13-18 tahun telah mencapai 99,81 persen dan kelompok usia 19-34 tahun telah mencapai  98,64 persen.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya