Alat AI Cisco Selidiki Lebih dari 550 Miliar Serangan Siber Setiap Hari

Dengan kumpulan data besar yang diperoleh (fokus pada isu keamanan), AI Assistant ditujukan untuk menutup kesenjangan antara tujuan dan hasil dari keamanan siber.

oleh Iskandar diperbarui 07 Des 2023, 15:31 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 15:30 WIB
Serangan Siber
Ilustrasi: Salah satu serangan siber yang kerap terjadi adalah DDoS. (Foto: Dewaweb)

Liputan6.com, Jakarta - Alat keamanan Cisco yang berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Cisco AI Assistant for Security, yang baru dilatih diklaim telah menganalisis lebih dari 550 miliar serangan siber setiap hari di seluruh web, email, endpoints, jaringan, dan aplikasi.

Cisco AI Assistant for Security ini disebut mampu memahami tingkat keparahan satu peristiwa keamanan, dampak dan cakupan, analisis akar penyebab, dan desain kebijakan.

Dengan kumpulan data besar yang diperoleh (fokus pada isu keamanan), AI Assistant ditujukan untuk menutup kesenjangan antara tujuan dan hasil dari keamanan siber.

Dalam laporan internal perusahaan yang bertajuk 2023 Year in Review Report, dikutip Kamis (7/12/2023), ditemukan serangan ransomware dan pemerasan terus berlanjut hingga mencapai 20 persen dari serangan siber yang ditangkap oleh Cisco Talos Incident Response.

Talos juga mengamati adanya peningkatan serangan canggih terhadap perangkat jaringan pada tahun lalu, terutama oleh aktor-aktor yang disponsori oleh negara.

Pertahanan skala mesin diperlukan seiring dengan meningkatnya kecepatan dan kecanggihan pelaku kejahatan siber.

Executive Vice President and General Manager of Security and Collaboration di Cisco, Jeetu Patel, mengatakan untuk menjadi perusahaan yang mengutamakan AI, harus menjadi perusahaan yang mengutamakan data.

"Cisco memiliki posisi unik sehingga bisa memberikan solusi-solusi keamanan siber yang memungkinkan berbagai perusahaan beroperasi dengan penuh percaya diri dalam skala mesin, sehingga meningkatkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh manusia sendiri," ujarnya.

 

2 Produk Berbasis AI

Ransomware
Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Melanjutkan inovasi tersebut, Cisco memperkenalkan dua produk baru berbasis AI.

1. AI Assistant for Firewall Policy

Cisco AI Assistant for Security akan bekerja pertama kali dalam Cisco Cloud-delivered Firewall Management Center dan Cisco Defense Orchestrator untuk memecahkan tantangan besar dalam menetapkan dan memelihara kebijakan dan aturan-aturan firewall yang kompleks.

Administrator kini dapat menggunakan bahasa alami untuk menemukan kebijakan dan mendapatkan rekomendasi aturan.

Juga menghilangkan duplikasi aturan, kebijakan yang salah konfigurasi, dan alur kerja yang kompleks dengan peningkatan visibilitas serta percepatan pemecahan masalah dan tugas konfigurasi.

 

Produk Selanjutnya

2. AI-powered Encrypted Visibility Engine for All Firewall Models

Sebagian besar trafik data center saat ini dienkripsi--ketidakmampuan untuk memeriksa trafik yang dienkripsi adalah masalah utama dalam keamanan.

Mendekripsi trafik untuk pemeriksaan membutuhkan sumber daya yang intensif dan sarat dengan masalah operasional, privasi, dan kepatuhan.

Dengan Sistem Operasi 7.4.1 yang kini tersedia di seluruh keluarga Cisco Secure Firewall, pelanggan melihat AI melangkah lebih jauh melalui Encrypted Visibility Engine.

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya