Microsoft Luncurkan Aplikasi Copilot Buat Android, Tampilan Mirip ChatGPT dan Bisa Bikin Gambar

Microsoft meluncurkan aplikasi Copilot versi mobile untuk perangkat Android, yang terpisah dari aplikasi Bing.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Des 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Des 2023, 06:30 WIB
Microsoft luncurkan aplikasi Copilot untuk Android (Microsoft/Google Play Store)
Microsoft luncurkan aplikasi Copilot untuk Android (Microsoft/Google Play Store)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft diam-diam merilis aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mereka Copilot, untuk perangkat Android.

Aplikasi Copilot untuk Android ini sudah bisa diunduh melalui Google Play Store, dan akan terpasang secara terpisah dari aplikasi Bing versi seluler.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (28/12/2023), secara tampilan aplikasi Copilot di Android mirip dengan aplikasi seluler chatbot ChatGPT.

Hanya, Copilot punya kemampuan seperti membuat gambar dengan teknologi DALL-E 3, serta membuat draf teks untuk email dan dokumen.

Pengguna AI Copilot juga bisa mengakses model terbaru OpenAI, GPT-4, yang mana ini merupakan fitur berbayar di ChatGPT.

Meski begitu, dikutip dari The Verge, aplikasi Copilot versi mobile baru hadir di perangkat Android, dan belum diluncurkan untuk pengguna iOS.

Kendati demikian, pengguna iPhone atau iPad sudah dapat menggunakan aplikasi Bing, untuk mengakses fitur-fitur Copilot yang sudah ada sebelumnya.

Sebagai infromasi, pada November 2023, Microsoft telah memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot.

Perubahan ini terjadi setelah Microsoft berusaha memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing, dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT.

Microsoft memulai inovasi besar mereka dalam pengembangan AI awal tahun ini dengan Bing Chat, tetapi sekarang mereka lebih memilih untuk mengidentifikasikan produknya dengan Copilot, padahal Bing Chat belum genap berumur satu tahun.

Perubahan nama ini datang hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, menunjukkan intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di ranah asisten AI.

Respon Popularitas ChatGPT

Microsoft luncurkan asisten AI Copilot ke sejumlah aplikasi dan platform milik mereka (Microsoft)
Microsoft luncurkan asisten AI Copilot ke sejumlah aplikasi dan platform milik mereka (Microsoft)

"Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang akan menjadi Copilot," ungkap manajer umum Microsoft 365 Colette Stallbaumer kepada The Verge, dikutip Jumat (17/11/2023).

Perubahan ini mencerminkan strategi Microsoft dalam bersaing dengan ChatGPT dan memposisikan Copilot sebagai pilihan yang menarik untuk konsumen dan bisnis.

Copilot ditawarkan oleh Microsoft dalam dua varian, yaitu versi gratis dan versi berbayar bernama Copilot untuk Microsoft 365. Versi gratis dapat diakses di Bing dan Windows, tetapi akan memiliki domain khusus di copilot.microsoft.com.

Pengguna bisnis akan masuk ke Copilot dengan Entra ID, sementara konsumen membutuhkan Akun Microsoft.

Ini merupakan upaya Microsoft dalam merespons popularitas ChatGPT dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Copilot Jadi Terpisah dari Bing

Bing
Logo baru dari Microsoft Bing. (Dok. Microsoft)

Dengan rebranding terbaru ini, Copilot menjadi entitas yang berdiri sendiri. Ini memungkinkan pengguna mengaksesnya tanpa perlu membuka Bing. Bing kini hanya menjadi bagian dari dukungan untuk Copilot.

Langkah ini merupakan pergeseran menarik, mengingat upaya keras Microsoft memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian baru dari mesin pencarinya dan mencoba mengambil pangsa pasar dari Google.

Meskipun Copilot tidak lagi bergantung pada Bing sebagai pintu utama, Microsoft tetap menegaskan bahwa Bing tetap menjadi teknologi yang mendukung berbagai pengalaman di dalam Copilot.

Direktur Komunikasi di Microsoft Caitlin Roulston menyatakan bahwa Bing tetap menjadi pemimpin dalam industri pencarian.

Pada awal peluncuran Bing Chat, Microsoft melakukan pertanyaan jawab internal untuk mendapatkan pemahaman tentang respons terhadap dorongan pencarian AI mereka.

Alasan Nama Bing Masih Digunakan

Kantor Microsoft. Credit: Matthew Manuel/Unsplash
Kantor Microsoft. Credit: Matthew Manuel/Unsplash

Kepala Pemasaran Konsumen Microsoft, Yusuf Mehdi, menjelaskan mengapa mereka tetap menggunakan merek Bing saat itu.

Mehdi menyoroti nilai positif dari merek Bing, termasuk nama yang mudah diingat, kesederhanaan, cakupan global, dan nilai merek sekitar USD 200 juta dolar.

Meskipun Bing tidak lagi menjadi pintu masuk utama untuk Copilot, masih belum jelas sejauh mana dorongan pencarian AI berhasil bagi Microsoft.

Saat ini, Google tetap mendominasi pangsa pasar pencarian dengan lebih dari 91 persen, menunjukkan bahwa persaingan di bidang ini tetap sengit.

Rebranding ini mencerminkan strategi Microsoft dalam mengembangkan dan memposisikan Copilot sebagai entitas yang independen, meskipun tetap memanfaatkan keunggulan teknologi dan merek Bing.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya