Liputan6.com, Jakarta - Penetrasi pengguna internet di Indonesia dilaporkan terus mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan pada hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada 2024.
Disebutkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat menjadi 79,5 persen. Dengan demikian, ada sekitar 221.563.479 penduduk yang terkoneksi internet, dari keseluruhan populasi sebesar 278,6 juta jiwa.
Baca Juga
Hasil survei tersebut, menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Wayan Toni Supriyanto menjadi dasar peningkatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas layanan pada masyarakat.
Advertisement
"Tentu hasil (Survei Internet Indonesia 2024 APJII) ini menjadi bahan kami untuk terus bisa memberikan pengaturan terhadap perkembangan industri telekomunikasi dan juga termasuk layanan-layanannya," tutur Wayan dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (3/2/2024).
Wayan mengatakan, Kementerian Kominfo akan menindaklanjuti hasil survei tersebut sebagai bahan edukasi bagi masyarakat. Survei ini juga bisa menjadi referensi dalam memetakan aspek atau kebutuhan masyarakat untuk pengembangan kebijakan pemerintah.
"Jadi dengan hasil ini nanti kami akan terima, kemudian masyarakat bisa melihat dan disitu lah akan kami lihat mana-mana celah-celah yang akan bisa kami kembangkan terus. Kalau misalnya, penetrasinya kurang kami akan kejar melalui berbagai kebijakan," ujarnya.
Wayan pun mengapreasi APJII yang telah merilis hasil survei penetrasi internet di Indonesia ini. Ia pun berharap ke depan dapat memperluas jangkauan survei di daerah 3T.
Di sisi lain, Ketua Umum APJII Muhammad Arif menyatakan, hasil survei ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait pengembangan industri telekomunikasi.
"Kita berharap survei ini dapat menjadi masukan dan pegangan untuk Kominfo khususnya dalam mengambil kebijakan-kebijakan kedepannya. Yang pasti APJII sendiri berfokus pada pemerataan akses internet dan fokus pada peningkatan kualitas,” tuturnya.
Tampilkan Pertumbuhan Akses Internet di Indonesia
Ketum APJII juga menyatakan, hasil survei yang diselenggarakan setiap tahun ini menunjukkan pertumbuhan akses internet. Meski masih terdapat sejumlah catatan, seperti soal layanan dan koneksi internet di daerah 3T yang perlu menjadi perhatian Pemerintah.
"Apa yang masih kurang dan itu bisa menjadikan satu kebijakan khusus dari Kominfo untuk teman-teman penyelenggara ISP ini dapat terus berkembang, dapat terus melakukan penetrasi internet ke daerah-daerah yang memang belum terlayani," tuturnya.
Ia mencontohkan, layanan internet di Indonesia bagian Timur yang belum mencakup keseluruhan wilayah. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan khusus agar penyelenggara ISP yang beroperasi di wilayah non-komersial dapat melayani masyarakat.
"Kita berharap makin hari daerah yang komposisi daerah rural and urban ini gap-nya tidak semakin jauh. Karena (hasil survei APJII) 70 persen masih di daerah urban dan 3 persen daerah rural, kita berharap ketika memang nanti ke depan penetrasi makin tinggi lagi, pengguna internet daerah rural juga makin berkembang dan semakin merata di Indonesia," tuturnya menutup pernyataan.
Advertisement
Survei APJII: Penetrasi Pengguna Internet Indonesia Mencapai 79% di Tahun 2024
Sebelumnya, APJII telah mengumumkan hasil penelitian terbaru soal penetrasi pengguna internet di Indonesia pada 2024. Data terkini menunjukkan tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79,5 persen dari total populasi, mencapai sekitar 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 penduduk Indonesia tahun 2023.
Kondisi ini mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya .Data yang dihimpun APJII ini memberikan gambaran mendalam tentang perkembangan ini mempengaruhi berbagai aspek masyarakat Indonesia.
Salah satu poin menarik adalah tingkat penetrasi pengguna internet berdasarkan gender. Saat ini, kontribusi pengguna internet laki-laki mencapai 50.7 persen dengan tingkat penetrasi sebesar 87,6 persen, sedangkan perempuan berkontribusi sebesar 49.1% dengan tingkat penetrasi 85.5%.
Hasil ini menunjukkan kesenjangan gender semakin berkurang dalam akses internet di Indonesia. Selain itu, berdasarkan klasifikasi urban/rural, kontribusi pengguna internet di wilayah urban mencapai 69,5 persen dengan tingkat penetrasi 82,2 persen.
Sementara di wilayah rural, kontribusi mencapai 30.5 persen dengan tingkat penetrasi sebesar 74 persen. Ini menunjukkan upaya memperluas akses internet di wilayah pedesaan masih menjadi tantangan yang harus diatasi.