Layar Sentuh Berkuasa, Nokia Masih Optimis dengan Ponsel Qwerty

Nokia Asha 201 hadir dengan susunan tombol Qwerty untuk kemudahan akses ke sejumlah jejaring sosial.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 27 Jul 2013, 12:58 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2013, 12:58 WIB
nokia-130727b.jpg
Bukan hanya fokus merilis ponsel pintar dengan platform Windows Phone8, Nokia juga terus intens merilis seri Asha dengan platform Symbian 40.

Nokia Asha 201 hadir dengan susunan tombol Qwerty untuk kemudahan akses ke sejumlah jejaring sosial. Menyasar segmen muda yang kerap terhubung dengan internet Asha 210 dilegkapi dengan tombol gaul untuk kemudahan mengakses Facebook, WhatsApp dan Twitter yang bisa dikostumisasi.

"Asha 210 ditujukan untuk pencinta media sosial, kemudahan untuk berbagi foto dilengkapi dengan tombol Qwerty untuk kemudahan pengetikan," ujar Lukman Susetio selaku Head of Marketing Nokia Indonesia di FCone, FX Plaza, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Kehadiran Asha 210 melengkapi jajaran seri Asha yang telah rilis sebelumnya. Kini Asha telah berjumlah 14 seri dengan variasi desain layar sentuh hingga candybar alfanumerik.

"Di Indonesia pengguna ponsel dengan susunan tombol qwerty masih berjumlah 12 persen, mayoritas merupakan penguna candybar atau sebesar 48 persen dan 40 persen sisanya pengguna ponsel layar sentuh," tambah Lukman.

Kehadiran Asha 210 sebagai salah satu flagship Nokia di kelas ponsel fitur juga didukung dengan fitur unggulan smart camera. Panduan suara secara built-in memudahkan pengguna untuk memotret diri menggunakan kamera utama tepat pada objek yang dituju.

Selain itu dukungan aplikasi juga disebut sebagai salah satu nilai tambah bagi pengguna Asha. Hingga kini ada 120 ribu aplikasi lokal di Nokia Store. Sebanyak 6 ribu di antaranya merupakan aplikasi buatan pengembang lokal.

Nokia menghadirkan semua seri Asha dengan harga terjangkau mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 1,1 juta. Termasuk Asha 210 yang dibanderol seharga Rp 699 ribu. (vin/gal)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya