Rencana BlackBerry melepas aplikasi chatting andalannya, BlackBerry Messenger (BBM) di platform lain terus ditunggu-tunggu. Sebagian orang mempertanyakan eksklusivitas apa yang bisa dinikmati pengguna BlackBerry setelah aplikasi itu dilepas ke publik.
Rumor BlackBerry akan menggratiskan layanan BBM di BlackBerry Internet Service (BIS) pun mengemuka. Layanan BIS memang masih berlaku bagi sebagian pengguna handset asal Kanada itu.
Terkait rumor tersebut, Ardo Fadhola selaku Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia pun angkat bicara.
"Semua bisa saja terjadi dalam bisnis. Menurunkan harga atau menggratiskan BBM di BIS mungkin saja terjadi," kata Ardo yang Liputan6.com di Aula Timur Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Kamis (3/10/2013).
Meskipun dimungkinkan, Ardo mengaku bahwa perusahaannya harus terlebih dahulu melihat tren yang sedang berkembang di pasar. Lebih lanjut dirinya mengaku sementara ini BBM gratis belum ada dalam rencana strategis BlackBerry.
"Belum ada di rencana perusahaan sih untuk masalah tarif BIS lebih lanjut jika BBM dilepas ke Android dan iPhone. Terlebih peluncuran BBM juga masih kami tunda, jadi belum tahu dampaknya sebesar apa," tambahnya.
Kerjasama dan layanan BIS yang sudah jadi salah satu bisnis operator pun, lanjut Ardo, tak luput dari pertimbangan BlackBerry dalam memutuskan kebijakan terkait BBM maupun BIS.
"Kami akan melihat arah industrinya nanti. Yang jelas kami tak ingin untung sendiri, paket BIS kan menyangkut bisnis operator juga kita lihat nanti," tandasnya. (den/dew)
Rumor BlackBerry akan menggratiskan layanan BBM di BlackBerry Internet Service (BIS) pun mengemuka. Layanan BIS memang masih berlaku bagi sebagian pengguna handset asal Kanada itu.
Terkait rumor tersebut, Ardo Fadhola selaku Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia pun angkat bicara.
"Semua bisa saja terjadi dalam bisnis. Menurunkan harga atau menggratiskan BBM di BIS mungkin saja terjadi," kata Ardo yang Liputan6.com di Aula Timur Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Kamis (3/10/2013).
Meskipun dimungkinkan, Ardo mengaku bahwa perusahaannya harus terlebih dahulu melihat tren yang sedang berkembang di pasar. Lebih lanjut dirinya mengaku sementara ini BBM gratis belum ada dalam rencana strategis BlackBerry.
"Belum ada di rencana perusahaan sih untuk masalah tarif BIS lebih lanjut jika BBM dilepas ke Android dan iPhone. Terlebih peluncuran BBM juga masih kami tunda, jadi belum tahu dampaknya sebesar apa," tambahnya.
Kerjasama dan layanan BIS yang sudah jadi salah satu bisnis operator pun, lanjut Ardo, tak luput dari pertimbangan BlackBerry dalam memutuskan kebijakan terkait BBM maupun BIS.
"Kami akan melihat arah industrinya nanti. Yang jelas kami tak ingin untung sendiri, paket BIS kan menyangkut bisnis operator juga kita lihat nanti," tandasnya. (den/dew)