Privasi vs Sekuriti, Bisakah Keduanya Bersinergi?

Privasi dan sekuriti adalah dua hal yang sering diperdebatkan. Perbedaannya sangat tipis, tergantung dari sudut pandang mana melihat.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 25 Okt 2013, 21:19 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2013, 21:19 WIB
ronald-dimbert-131025c.jpg

Liputan6.com, Bali - Privasi dan sekuriti adalah dua hal yang sering diperdebatkan. Perbedaannya sangat tipis, tergantung dari sudut pandang mana melihat. Jika Anda bekerja sebagai administrator di ISP, salah satu tugas Anda sudah pasti mengamati trafik dan log web akses. Anda bahkan bisa melihat data mereka dan apa saja yang sedang diakses.

Di lain sisi, melihat data-data yang diakses pelanggan ataupun data lainnya yang bersifat pribadi bisa dianggap mengganggu privasi. Lalu seperti apa seharusnya menerapkan privasi dan sekuriti? 

Ronald Deibert, Director of Citizen Lab Canada Centre for Global Security Studies menuturkan pendapatnya saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di acara IGF 2013, di Bali Nusa Dua Convention Center. Menurutnya privasi dan sekuriti adalah dua hal yang dibutuhkan. 

"Kita butuh sekuriti, ketika kita berada di ruang publik, kita tak ingin ada seseorang masuk ke gedung dan meledakkan bom. Karena itulah dibutuhkan sekuriti yang ketat, isi tas setiap orang diperiksa untuk memastikan kita tidak membawa barang yang membahayakan. Sekuriti diperlukan untuk melindungi hak-hak orang," jelas Ronald.

Ronald juga menuturkan bahwa privasi dibutuhkan sebagai bagian dari human right. Menurutnya, privasi dan sekuriti harusnya seimbang.

"Seharusnya kita bisa memastikan bahwa sekuriti yang diterapkan sudah sesuai dan menghargai privasi. Kita tentu tidak ingin pemerintah melakukan sesuatu yang kita tidak setujui dan yang kita tidak tahu," tutur Ronald.

Seperti diberitakan sebelumnya, riset Citizen Lab menemukan adanya server command-and-control untuk program mata-mata FinFisher di beberapa ISP di Indonesia dan juga alat-alat yang dapat digunakan untuk filtering dan pengawasan. Meski demikian, software yang ditemukan ini bukan berarti digunakan oleh pemerintah. 

Baca juga: Indonesia Beli Alat Sadap, Mata-matai Pengguna Internet?

Di negara lain, Citizen Lab juga menemukan bahwa software ini dipasang untuk menargetkan jurnalis tanpa sepengetahuan mereka. Menurutnya ini berbahaya jika sampai jatuh ke tangan yag salah dan mengancam human right.

Kegiatan memata-matai atau pengawasan memang merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengontrol informasi. Pemerintah dan perusahaan melakukan pengawasan dengan berbagai macam alasan, salah satunya untuk melindungi masyarakat.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya