Bocah Hilang Angeline Diduga Korban Kejahatan di Dalam Rumahnya

Hilangnya Angeline membuat teman dan gurunya di SD Negeri 12, Sanur, bersedih hingga mereka menggelar upacara ngulapin.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jun 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 19:30 WIB
Bocah hilang
Bocah AG hilang saat bermain di halaman rumahnya di Denpasar, Bali. (twitter)

Liputan6.com, Denpasar - Didampingi polisi, 2 petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Bali mendatangi rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Mereka bermaksud menggali informasi kepada Margareth Megawe, ibu angkat Angeline seputar hilangnya anak itu.

Namun seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (1/6/2015), petugas gagal menemui Margareth. Padahal menurut seorang penghuni rumah yang sekaligus tempat usaha peternakan ayam ini, Margareth ada di dalam rumah.

Gagal menemui ibu angkat Angeline, petugas P2TP2A mendatangi Mapolsek Denpasar Timur. Mereka mendesak polisi lebih tegas dan cepat mengungkap hilangnya bocah berumur 8 tahun itu.

Sikap Margareth yang dianggap tidak seperti lazimnya orang kehilangan anak, memunculkan dugaan kemungkinan Angeline menjadi korban kejahatan di dalam rumah.

"Kemungkinan tidak anak ini dihilangkan atau dikubur atau dibunuh? Itu ada dugaan ke sana sebenarnya di pemikiran. Cuma pada saat polisi memeriksa, ibu itu tidak kooperatif," kata petugas P2TP2A Denpasar, Siti Sapurah.

Hilangnya Angeline membuat teman-teman dan gurunya di SD Negeri 12, Sanur, bersedih. Senin 1 Juni pagi, mereka menggelar upacara ngulapin, memohon kepada Yang Kuasa agar Angeline segera ditemukan dan kembali ke sekolah.

Angeline merupakan siswa SDN 12 Sanur yang dilaporkan hilang pada 16 Mei lalu. Orangtua angkat korban, Margareth Megawe melaporkan hilangnya bocah tersebut ke kepolisian Denpasar Timur. Namun hingga kini belum ada titik terang mengenai nasib dan keberadaan Angeline. (Dan/Sss)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya