Guyuran Abu Vulkanik Meningkat, Warga Sinabung Tak Beraktivitas

Sejak Kamis pagi hingga siang, petugas mencatat terjadi 50 kali gempa guguran dan tremor dengan intensitas tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jun 2015, 02:11 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 02:11 WIB
20150625-warga sinabung-Karo
Sejak Kamis pagi hingga siang, petugas mencatat terjadi 50 kali gempa guguran dan tremor dengan intensitas tinggi.

Liputan6.com, Karo - Sudah dua pekan Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara mengeluarkan abu vulkanik. Semburannya pun sudah menyelimuti hampir semua desa di sisi tenggara, sehingga menutupi wilayah Berastagi dan Deli Serdang.

Seperti diayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (25/6/2015), bahkan sejak Kamis pagi hingga siang, erupsi berlangsung terus-menerus. Petugas mencatat terjadi 50 kali gempa guguran dan tremor dengan intensitas tinggi.

Akibatnya, sebagian besar warga yang tinggal di sekitar gunung api ini memilih tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Mereka tidak ke ladang meski tanaman pertanian memerlukan penanganan lanjutan.

Kondisi ini membuat tanaman yang semula tumbuh subur, terancam mati, dan gagal panen. Apalagi dalam sepekan terakhir terus-menerus diguyur debu vulkanik.

Meski ada sebagian warga yang memaksa pergi ke ladang, petugas mengingatkan akan bahaya awan panas yang semburannya sangat membahayakan.

Petugas juga meminta kepada warga yang berada di radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, agar menjauh dan mengungsi. Hal ini untuk menghindari dampak abu vulkanik yang bisa menimbulkan gangguan pernafasan. Sejak pekan lalu Gunung Sinabung sudah berstatus Awas atau Level IV. (Dan/Rmn)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya