Liputan6.com, Berau - Kian menebalnya kabut asap yang menyelimuti Bandara Kalimarau, Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membuat pihak otoritas bandara melarang seluruh maskapai penerbangan untuk semua jurusan melakukan penerbangan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (2/9/2015), aktivitas penerbangan terpaksa dihentikan karena ketebalan asap jauh di bawah aman. "Jadi visibilitynya hanya mencapai 500 meter, info dari Air Nav. Jadi kami bandara close," ucap Kasubag Bandara Kalimarau Martono.
Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jarak pandang di seputar bandara hanya 500 meter. Sedangkan jarak aman untuk penerbangan antara 2.000 hingga 3.000 meter.
Advertisement
Aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah sejak tanggal 22 Agustus 2015 mengalami penundaan karena pekatnya kabut asap terutama pada pagi dan sore hari.
Dampak dari kabut asap juga mengancam kesehatan warga Palangkaraya yang rentan terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Berdasarkan pantauan BMKG Palangkaraya, kualitas udara menunjukan level berbahaya. Para warga Palangkaraya diimbau mengurangi aktifitas di luar ruangan dan menggunakan masker saat beraktifitas.
Tidak hanya di Kalimantan, kabut asap juga terjadi di sejumlah wilayah di Provinisi Sumatera Selatan akibat pembakaran lahan. Bahkan kabut asap kali ini jauh lebih pekat dari hari sebelumnya.
Akibatnya kualitas udara di kota ini pun terus memburuk dan mulai mengganggu aktifitas warga. Berdasarkan pantauan BMKG Sumsel, jumlah titik api di provinsi itu kembali bertambah menjadi 300 titik api. (Vra/Yus)