Akses Kota Tua Ditutup, Warga Palestina Terus Beri Perlawanan

Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel kembali terjadi lagi.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Okt 2015, 02:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2015, 02:30 WIB
Akses Kota Tua Ditutup, Warga Palestina Terus Beri Perlawanan
Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel kembali terjadi lagi.

Liputan6.com, Palestina - Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel kembali terjadi lagi. Warga Palestina terus melancarkan protes atas tindakan Israel, yang menjaga ketat dan menutup jalan menuju kota tua di Jerusalem.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (30/10/2015), lontaran batu yang warga Palestina lakukan ke arah tentara Zionis dibalas langsung dengan tembakan gas air mata. Selain itu, pasukan Israel juga menggunakan peluru karet untuk membubarkan warga Palestina yang terus melawan.

Meski banyak warga Palestina yang terluka, namun serangan dari pasukan Israel terus dilancarkan. Tindakan tentara Zionis ini untuk mengamankan situasi di Hebron yang kian memanas.

Belakangan perlawanan warga Palestina terhadap tentara Zionis semakin sering terjadi. Selain itu, warga Palestina juga menyasar warga sipil Israel.

Situasi ini dibalas Israel dengan menutup akses masuk ke kota tua dan masjid Al-Aqsa yang semakin memicu meningkatnya kekerasan di tepi barat.

Bentrokan juga terjadi di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India. Warga Kashmir yang ingin membebaskan diri atau bergabung dengan Pakistan, terus melancarkan lemparan batu dan benda lainnya ke arah tentara India.

Tembakan gas air mata dan tembakan peluru karet tidak menyulutkan perlawanan warga Kashmir. Bahkan ada pengunjuk rasa yang mengambil gas air mata untuk dilemparkan kembali ke arah tentara India.

Bentrok ini terjadi usai pemakaman Abu Qasim, seorang pemimpin kelompok militan yang menginginkan Kashmir merdeka atau bergabung dengan Pakistan.

Sementara itu, pemakaman Abu Qasim yang tewas dalam baku tembak tentara India, dihadiri ribuan pengikutnya.

Qasim ditembak karena mencoba melarikan diri dari upaya penangkapan militer dan polisi India. Pemerintah India mengatakan, Qasim berhasil merekrut banyak anggota dalam 5 tahun terakhir ini. (Nda/Ron)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya