Pengalaman Luar Biasa Para Penerjemah di Pentas Asian Para Games 2018

Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 menggandeng sejumlah interpreter atau penerjemah yang ditempatkan di seluruh venue pertandingan.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 11 Okt 2018, 10:47 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 10:47 WIB
Asian Para Games 2018
Para penerjemah yang bertugas di Asian Para Games 2018. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Jakarta - Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 menggandeng sejumlah interpreter atau penerjemah yang ditempatkan di seluruh venue pertandingan. Keberadaan para ahli alih bahasa ini tidak sulit ditemukan karena memiliki ciri khusus, yakni menggunakan vest dengan warna beragam.

Bola.com kali pertama menjumpai penerjemah ini di venue goalball, Balai Kartini, Jakarta. Kemudian, para pengguna vest dengan beragam warna ini juga ada di arena catur, GOR Cempaka Putih.

Penerjemah Arab mengenakan vest berwarna ungu, bahasa Mandarin mengenakan vest berwarna merah muda, bahasa Jepang memakai vest berwarna kuning, bahasa Korea menggunakan vest berwarna hijau, dan Inggris menggunakan vest berwarna merah.

Agustiar Nur Akbar, yang merupakan penerjemah Arab, mengaku mendapat pengalaman dengan ikut terlibat dalam Asian Para Games 2018. Agus mengaku terpukau dengan semangat yang diperlihatkan atlet di Asian Para Games 2018.

"Ini pengalaman luar biasa bagi saya karena ada banyak hal yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan. Ketika saya berbincang dengan atlet asing, mereka tidak pesimistis. Mereka ingin mengajak masyarakat mau memperlihatkan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini," ungkap Agus yang merupakan seorang guru di Islamic Center Bekasi dan di STIE PPDI, di GOR Cempaka Putih, Rabu (10/10/2018). 

Penerjemah Jepang, Nurfatimah, mengagumi optimisme atlet-atlet yang juga merupakan penyandang disabilitas. Meski tugasnya lebih banyak membantu wartawan Jepang yang bertugas, Farimah melihat langsung bagaimana atlet-atlet catur di Asian Para Games menularkan virus positif.

"Bagi saya ini menjadi pengalaman tersendiri karena selama ini tidak ada satu orang pun di sekitar saya yang merupakan penyandang disabilitas. Bisa melihat mereka secara langsung menjadi pelajaran penting bagi saya karena mereka memberikan teladan sikap optimistis yang sangat besar," ujar lulusan Institut Teknologi 10 November Surabaya itu.

Sementara itu, Endah Sunitawati, yang menjadi penerjemah Korea, mengaku mendapat suntikan motivasi dari atlet-atlet yang tampil di Asian Para Games 2018. Sikap tidak mudah menyerah menjadi yang paling mengena bagi instruktur bahasa di perusahaan-perusahaan Korea untuk Jakarta, Cikarang, dan Bekasi itu.

"Selama empat hari menjadi penerjemah di Asian Para Games 2018, saya menyadari bahwa event ini telah menjadi sebuah motivasi untuk saya. Sebuah pelajaran untuk jangan pernah menyerah dengan segala keterbatasan yang ada," ujar Endah. 

Sumber: Bola.com

Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

 
 
 
View this post on Instagram

Ajang olahraga untuk atlet Asia dengan disabilitas kini tengah berlangsung! Kamu bisa bergabung dalam keseruannya dengan datang ke arena utama Asian Para Games 2018 di kawasan Stadion Gelora Bung Karno. Mulai dari menonton langsung berbagai pertandingan seru sampai menikmati aneka hiburan di zona festival Asian Para Games. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Masih ragu untuk mencapai arena Asian Para Games? Kamu tak perlu bingung akan akses mobilitasnya karena Grab telah menyediakan GrabGerak bagi para penyandang disabilitas. Layanan yang dirancang secara khusus ini sangat mengutamakan aspek keamanan dan kenyamanan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Yuk, ikuti kemeriahan Asian Para Games 2018 karena sesungguhnya kemenangan adalah milik kita semua! ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ #KemenanganItuDekat #AsianParaGames2018

A post shared by Grab Indonesia (@grabid) on

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya