Merpati Ingin Terbang ke Jeddah, Hatta: Rute Itu Terlalu Padat

Merpati masih berjuang untuk kembali mengudara setelah izin terbangnya dibekukan oleh Kementerian Perhubungan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Mar 2014, 10:18 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2014, 10:18 WIB
merpati-140210c.jpg

Liputan6.com, Jakarta PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih berjuang untuk kembali mengudara setelah izin terbangnya dibekukan oleh Kementerian Perhubungan.

Pembekuan izin terbang tersebut dilakukan mengingat kondisi perseroan baik manajemen maupun keuangan yang dinilai sudah tidak layak.

Untuk kembali mengudara, Merpati telah menjalin Kerjasama Operasional (KSO) dengan dua perusahaan swasta yang menghasilkan rencana terbang dari Medan ke Jeddah.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku rute yang dipilih tersebut kurang  meyakinkan.

"Business plan-nya seperti apa? Rute Jeddah itu sangat padat, ada macam-macam maskapai yang beroperasi di sana seperi Garuda Indonesia, Lion Air, dan masih ada yang lain," kata Hatta saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (8/3/2014).

Namun Hatta menegaskan, pemerintah sejauh ini akan terus mendukung apa yang direncanakan merpati hanya saja harus menggunakan bisnis plan yang rasional.

"Kalau saya itu bukan terbang mau kemananya, saya yang penting business plan-nya seperti apa. Jangan tambal sulam, terbang sana, terbang sini," paparnya.

Seperti diketahui, Merpati tengah mengajukan izin tambahan rute penerbangan baru yaitu dari Medan-Jeddah. Namun hinnga saat ini rute dari hasil KSO itu belum dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

Hal itu dikarenakan Kemenhub meminta Merpati untuk lebih utama menerbangi wilayah Indonesia terlebih dahulu sebelum menjalankan rute luar negeri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya