Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengaku harus merogoh uang hingga Rp 800 juta hanya untuk menganti pengatur udara (Air Conditioner/Ac) pada gerbong kereta api.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ignatius Jonan mengakui besarnya biaya yang harus dikeluarkan tersebut sudah tidak masuk akal karena kereta yang dipergunakan selama ini sudah berusia uzur.
"Menurut saya kereta lama dipakai AC Rp 800 juta sudah tidak masuk akal," kata Jonan, usai menghadiri Dialog Kebangkitan Perkerataapian Indonesia, di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Jonan mengaku, perusahaan sebetulnya bisa saja mengganti pendingin udara di sejumlah kereta yang sudah tua. Namun syaratnya, perusahaan diizinkan untuk menaikkan tarif untuk menutupi besarnya biaya tersebut.
"AC kereta harganya untuk satu kereta Rp 800 juta, itu nggak masuk akal, kecuali harga tiket mau naik,"
Untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta, perusahaan memang telah berniat menghapus kereta yang usianya sudah diatas tujuh tahun. Strategi ini dianggap lebih efektif daripada perusahaan mengeluarkan uang untuk mengganti pendingin udara.
"Kami pelan-pelan akan menghilangkan kereta yang usianya sudah diatas tujuh tahun," tutup Jonan.