Terminal CNG Muara Tawar Jadi Penampung Gas Terbesar di RI

Terminal compressed natural gas (CNG) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Muara Tawar Bekasi menjadi terminal penampung gas terbesar di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mar 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2014, 14:30 WIB
Pipa-gas
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menyatakan Terminal (Storage) Compresessed Natural Gas (CNG) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Muara Tawar Bekasi berkapasitas  21,4 MMSCF merupakan terminal penampung gas beban puncak terbesar di Indonesia.

Direktur CNG dan LNG PJB, Edi Hartono menyatakan, pembangunan terminal CNG tersebut terhitung cepat dari masa perencanaan. Bahkan Edi mengibaratkan, pembangunan terminal CNG ini seperti pembangunan Candi Prambanan.

"Kami laporkan Storage CNG Plant berkapasitas   21,4 MMSCF, ini gambaran candi Roro Jonggrang, ditargetkan selesai semalam, tapi alhamdullilah bisa selesai cepat, Desember kami diperintahkan membangun, awal Juli kami dapat partner PP. Alhamdulilah 6 Maret kami sudah beroperasi," kata Edy, dalam peresmian strage CNG plant, di PLTG Muara Tawar, Bekasi, Senin (17/3/2014).

Edy menambahkan, terminal berkapasitas 21,4 MMSCF ini bertujuan untuk menampung gas saat beban normal. Terminal CNG ini pun menjadi terminal gas terbesar di dunia.

"Jadi pembangunan 8,5 bulan, ini storage terbesar, terbesar untuk Picker, kalau siang ini pabrik naik, kalau malam turun," ungkapnya.

Desain terminal tersebut dilakukan oleh PJB dan PT PP (Persero) Tbk. Terminal tersebut dapat menghemat pengeluaran Rp 3 miliar per hari.

"Semua sampai produk kami lakukan semua oleh orang Indonesia asli, perhitungan kami kalau ada sisa kami bisa hemat Rp 3 miliar per hari," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya